Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangguh dan Iritnya Honda BR-V Saat ”Disiksa” di Jalur Bahaya

Kompas.com - 19/02/2018, 15:59 WIB
Donny Apriliananda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.comHonda BR-V memang bukan barang baru, usianya sudah memasuki dua tahun. Tapi, PT Honda Prospect Motor (HPM) masih sangat percaya diri dengan produk low SUV ini, meski kompetitor menyerang dengan model baru.

Salah satu pembuktiannya, HPM kembali bikin aktivitas, mengajak beberapa jurnalis otomotif untuk menguji ketangguhan Honda BR-V. Rute yang dituju adalah Jakarta-Tol Cikampek-Tol Cileunyi-Kopo-Kamojang, Garut, 13-14 Februari 2018 lalu.

KOMPAS.com menjadi salah satu media yang ikut dalam rombongan, dan sudah terbayang kalau rute yang akan dilalui menguji segala lini mobil. Keiritan bahan bakar diuji dalam rute macet, lalu menanjak ekstrem di kawasan Kamojang. Di lokasi terakhir, ujian performa juga siap dijalani.

Seperti yang diprediksi sebelumnya, kemacetan tak terhindar saat melintas di Tol Jakarta-Cikampek yang sedang berlangsung pengerjaan tiga proyek skala nasional. Kondisi stop and go harus dirasakan pengemudi, tak mungkin untuk mengejar eco driving.

Baca juga : Honda Pelajari Kerusakan Mesin 1.5L Civic Turbo

Honda BR-V dibawa ke kawasan Kamojang, Garut, Jawa Barat.HPM Honda BR-V dibawa ke kawasan Kamojang, Garut, Jawa Barat.
Perlu diingat, ini adalah tes riil, dimana HPM tak memberitahu ke peserta tes bahwa sedang ada kompetisi irit bahan bakar. Semua kondisi normal, menggunakan AC, bahkan harus cekatan, stop and go mengejar patwal yang berusaha keras menyibak kemacetan.

Lolos dari KM 44, ujung kemacetan Tol Jakarta-Cikampek, pengendaraan berlanjut memasuki Tol Cileunyi. Di sini, KOMPAS.com terbawa dengan indikator ECO pada panel meter Honda BR-V, yang membantu pengendara untuk mencapai konsumsi bahan bakar irit.

Performa
Sesekali mobil digeber dengan kecepatan maksimal untuk untuk mengejar waktu, sekaligus dari sinilah kami bisa merasakan kestabilan mobil saat berkendara pada kecepatan tinggi. Honda BR-V adalah salah satu SUV yang stabil ketika diajak bermanuver.

Demi merasakan sensasi responsif, tuas transmisi tetap diposisikan pada ”S” atau ”Sport”, sehingga ECU menahan putaran mesin untuk mendapat akselerasi makin agresif.

Baca juga : Keyakinan Honda BR-V Bisa Tahan Gempuran All New Rush-Terios

Memasuki jalur menuju Kamojang, Garut, pengujian berlanjut. Mobil diisi tiga orang dengan barang bawaan. Rute menanjak sama sekali tak ada kendala, bahkan mobil terasa sangat bertenaga.

Honda BR-V saat akan menaklukkan tanjakan Monteng, Kamojang, Garut.HPM Honda BR-V saat akan menaklukkan tanjakan Monteng, Kamojang, Garut.
Wajar, Honda membekali BR-V dengan mesin 1.500 cc i-VTEC yang mampu meluapkan tenaga hingga 120 tk dan torsi maksimal 145 Nm @4.600 rpm. Inilah angka yang menurut HPM sebagai yang tertinggi di kelasnya.

Sebagai perbandingan, pesaing terdekatnya seperti Toyota Rush, tenaganya di atas kertas tercatat 104 tk dan torsi 136 Nm @4.300 rpm. Atau kalau mau membandingkan dengan Mitsubishi Xpander (meski beda segmen), mesinnya bertenaga 104 tk dan torsi 141 Nm @4.000 rpm.

Menanjak
Akhirnya sampai juga di tanjakan Monteng, Kamojang. Jalur ini dulu aktif, tapi kini menjadi jalur alternatif karena pemerintah daerah sudah membuat jalur yang lebih representatif. Tapi buat rombongan The Braver Journey BR-V, ini justru menjadi bahan ujian akhir.

Beberapa tanjakan diperkirakan miring sampai 60 derajat. Sangat ekstrem. Gosipnya, banyak mobil mogok, atau tak mampu melewati handicap ini. KOMPAS.com sesekali ambil ancang-ancang, memosisikan tuas transmisi ke posisi ”L”.

Baca juga : Turing Honda BR-V demi Tanjakan Kamojang yang Lebih Aman

Honda BR-V saat menaklukkan tanjakan Monteng, Kamojang.HPM Honda BR-V saat menaklukkan tanjakan Monteng, Kamojang.
Memang, BR-V yang merupakan mobil berpenggerak roda depan beberapa kali terasa skidding, terutama pada ban depan. Apalagi, cuaca gerimis, dan sisa-sisa hujan deras membasahi jalan membuat lintasan semakin licin.

Tapi di luar dugaan, BR-V mampu melewatinya. Tidak ada masalah, meski kita harus tega menginjak pedal gas mentok (kick down) untuk mendapat daya tarik ke atas dari mesin berpenggerak roda depan.

Oh iya, satu lagi, selain lulus ujian berat menanjak ekstrem, dari sekian lama mobil disiksa, konsumsi bahan bakar lagi-lagi di luar dugaan. MID menunjukkan angka 11,4 kpl. Bahkan rekan-rekan media lainnya bisa tembus antara 13-14 Kpl.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau