Jakarta, KOMPAS.com - Diler-diler sepeda motor bekas biasa pada umumnya enggan menerima jual beli motor belabel merek non-Jepang. Pasalnya, tidak lazim, juga relatif jarang konsumen yang mau membeli kembali motor seken berlabel merek non-Jepang. Tetapi, situasi ini tak terjadi pada diler moge bekas.
Di diler moge seken, semua motor dari pabrikan apapun diterima, sepanjang berkubikasi minimal 250cc. Tapi, dengan catatan, motor tersebut produk pabrikan ternama dan punya penggemar tersendiri di kalangan pecinta moge.
Tidak adanya anggapan motor Jepang dan Non-Jepang di diler moge seken, disebabkan pecinta moge bukanlah pengguna motor harian. Tapi pengguna motor untuk menyalurkan hobi.
"Kita lihat pasarannya, lihat kondisi motornya. Kalau semua masuk untuk dijual belikan, kita ambil," kata Sales Marketing Moto8 Dodi Suwandi saat ditemui Kompas.com, Jumat (9/2/2018).
Sementara itu, pengelola diler moge seken R&J Motorsport menyatakan, sampai sejauh ini moge yang sering mereka jual belikan, mayoritas pabrikan Italia dan Jepang. Namun, bukan berarti melarang pemilik moge pabrikan lain untuk menjual belikan motornya di diler tersebut.
Penanggung Jawab Diler R&J Motorsport, Rendy Syahputra, mengatakan, pihaknya juga membuka kesempatan untuk menjual belikan moge seken bergaya klasik dari pabrikan Inggris, seperti Triumph ataupun Royal Enfield.
"Karena motor-motor seperti itu sudah jadi lifestyle juga di Indonesia, terutama di Jakarta. Karena orang Jakarta masih mau membeli motor-motor yang seperti itu," ujar Rendy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.