Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Modifikasi Indonesia Simpan Potensi Besar

Kompas.com - 26/01/2018, 07:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KOMPAS.com – Apresiasi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan dunia custom baru-baru ini, jadi tonggak baru pembakar semangat industri modifikasi Tanah Air, di mana area ini hampir tak pernah tersentuh sama sekali oleh elit dalam negeri.

Terkait industri custom tersebut, Andre Mulyadi, penggagas asosiasi pemodifikasi dan aftermarket atau National Modificator and Aftermarket Association (NMAA) mengatakan, Indonesia menyimpan potensi besar untuk mengembangkan sektor tersebut.

Dirinya mengatakan, kalau sumber daya manusia (SDM) punya kemampuan yang mumpuni, tak kalah dengan yang ada di luar negeri. Lebih dari itu, jika produksi dilakukan di dalam negeri, biayanya juga bisa jauh lebih murah dengan standar kualitas global, sehingga mampu bersaing.

“Kita di sini memiliki SDM kreatif dan bahan lebih murah ketimbang di Jepang misalnya. Jadi dengan potensi itu, jika kita sudah memenuhi standardisasi dan semuanya benar, harga jualnya pasti 50 persen lebih murah. Lebih dari itu, kita punya kekuatan market yang cukup besar,” ucap Andre, Kamis (25/1/2018).

Baca juga : Bangkitnya Kreativitas Anak Muda lewat Kontes Modifikasi

Modifikasi Daihatsu di Balikpapan.Istimewa Modifikasi Daihatsu di Balikpapan.

“Sebagai contoh di Jepang, mereka jual bodi kit dengan harga Rp 160 juta, sementara kita bisa membuat desain dan standar yang sama hanya dengan banderol Rp 38 jutaan,” tutur Andre.

Andre menambahkan, untuk itu perlu upaya menyadarkan melalui edukasi untuk pasar dalam negeri. Nantinya ketika sudah kuat di sini, industrinya akan ikut berkembang.

“Potensi itu yang harus diedukasi, makanya kami dari NMAA gencar membuat workshop untuk market itu. Caranya kami edukasi ke bengkel-bengkel, atau kolaborasi dengan Agen Pemegang Merek (APM),” ucap Andre.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com