Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMW Mengakui, Mesin 300cc Sulit Dijual di Indonesia

Kompas.com - 20/01/2018, 18:23 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, Kompas.com – Struktur pajak sepeda motor di Indonesia mau tidak mau membentuk segmen di Tanah Air. Kebijakan soal pajak yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013, tentang Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), merupakan salah satu penyebab dominan pemegang merek pikir-pikir kalau mau menjual motor di atas 250cc di Indonesia.

Pada Peraturan Pemerintah itu, Pasal 2 ayat 7 menyebutkan, “Kelompok Barang Kena Pajak yang tergolong mewah berupa kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah dengan tarif sebesar 60 % (enam puluh persen), adalah:

a.  kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas isi silinder lebih dari 250 cc sampai dengan 500cc, dan

b.  kendaraan khusus yang dibuat untuk perjalanan di atas salju, di pantai, di gunung, dan kendaraan semacam itu.

Pada ayat 8 (c) disebutkan juga, buat motor di atas 500cc dikenakan PPnBM sebesar 75 persen.

Jadi, bila pemegang merek ingin menjual motor dengan mesin di atas 250cc, harus siap konsekuensinya yaitu harga jual makin tinggi sebab menanggung beban PPnBM sebesar 60 persen. Struktur pajak ini yang seolah-olah menjadikan motor di atas 250cc sudah masuk kelas moge.

Salah satu pihak yang bermasalah dengan itu sebenarnya BMW Motorrad Indonesia yang operasinya dikelola Maxindo Moto. BMW Motorrad Indonesia menjual model kelas paling murah, G310R dan G310GS, dengan mesin 313cc. Kapasitasnya tanggung, tidak begitu jauh dari 250cc, namun harganya jadi lebih tinggi sebab tertiban PPnBM 60 persen.

BMW G310R TEs ride OtomaniaSetyo Adi/Otomania BMW G310R TEs ride Otomania

“Jadi kalau di dunia itu kan motor ini (G310GS) tidak terlalu mahal. Tapi kalau masuk Indonesia jadi mahal. Dulu saya juga sempat diomongin begitu (saat peluncuran G310R pada 2017), tapi ya mau bagaimana, apa iya tidak dijual?” ucap Joe Frans, CEO Maxindo Moto, saat peluncuran G310GS di Tangerang, Sabtu (20/1/2018).

BMW G310R saat ini dijual Rp 108 juta (Rp 99 juta saat peluncuran April 2017), sedangkan model terbaru genre petualang, G310GS, dilego Rp 125 juta. Di negara lain, saat G310R dijual pada 2016, banderolnya 4.290 poundsterling atau Rp 75,2 juta di Inggris, di Swiss 5.350 francs (Rp 71,2 juta), Jerman 4.750 euro (Rp 68,7 juta), dan Australia 5.790 dollar Australia (Rp 57,1 juta). 

Baca: Di Sini Motor Murah BMW Cuma Rp 50 Jutaan

BMW Motorrad Indonesia meluncurkan model terbaru, G 310 GS, di Tangerang, Sabtu (20/1/2018).Febri Ardani/KompasOtomotif BMW Motorrad Indonesia meluncurkan model terbaru, G 310 GS, di Tangerang, Sabtu (20/1/2018).

“Sebenarnya bagi saya, ini di luar ekpektasi, kami bisa menjual barang ini karena kalau dipikir-pikir angka, logika, harga lebih mahal, cc juga tidak begitu jauh dengan barang lebih murah (kompetitor 250cc), tapi kok masih bisa terjual. Artinya konsumen di Indonesia sudah memaham kualitas, jadi tidak semua orang maunya murah. Tapi ada beberapa konsumen yang memahami merek dan kualitas itu penting,” ungkap Joe.

Baca: Bahas Spesifikasi BMW G310GS, Apa Bedanya dari G310R?

Hingga Januari 2018, walaupun baru diluncurkan, Joe mengungkap sudah mendapat pesanan inden 50 unit G310GS. Rencananya pengiriman unit bakal dilakukan pada Februari, setelah impor datang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau