Jakarta, KompasOtomotif – Jadi keharusan, mengecek mobil ketika akan berkendara jauh, tentunya agar perjalanan nyaman dan aman di jalan. Namun ternyata, untuk mobil bertransmisi otomatis perlu perhatian lebih di beberapa komponennya dibanding manual.
Harvit Ditha Lesmana, Teknisi Astrido Toyota Klender mengatakan, memang tak berbeda jauh dengan manual, mobil bertransmisi otomatis perlu perhatian lebih terkait kelistrikannya, atau pada komponen aki.
“Pasalnya, jika sewaktu-waktu aki mobil bertransmisi matik mati, membuat mobil sulit atau tidak bisa di-starter otomatis, kemudian didorong juga tidak bisa, jadi jalan keluarnya harus diganti aki atau di charging ulang,” ujar Harvit kepada KompasOtomotif, Minggu (24/12/2017).
Baca juga : Cara Interval Ganti Oli Transmisi Matik yang Benar
Komponen lainnya, kata Harvit, terkait dengan kondisi oli transmisi matiknya. Apakah sebaiknya diganti olinya, atau sekaligus diperiksa apakah ada kebocoran dan membuat oli cepat berkurang karena merembes.
“Jika begitu nanti transmisinya bisa nyentak atau slip karena kekurangan minyak,” ucap Harvit.
Harvit melanjutkan, hal lainnya yaitu kanvas rem dan sistem pengereman, di mana mobil otomatis intensitas penggunaan remnya disebut lebih sering dibanding dengan yang manual. Ini membuat kanvas rem lebih sering habis.
“Kalau yang manual lebih panjang (usia kanvas), penggunaan remnya jarang-jarang bisa engine brake. Perbandingannya lebih banyak penggunaan rem di matik daripada di manual,” ujar Harvit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.