Jakarta, KompasOtomotif - Pada tahun 2000-an motor bebek Honda Supra atau Supra X pernah menjadi primadona. Di jalan raya, hampir sebagian besar pengendara saat itu menunggangi motor bebek 110 Cc tersebut.
Tak lama setelah itu, motor asal pabrikan negeri China, atau yang juga akrab disapa Mocin, ikut meramaikan pasar otomotif nasional. Beberapa pabrikan di antaranya, yakni Jialing, Kaisar, Kymco, dan Kanzen. Uniknya, desain motor yang diusung oleh sejumlah pabrikan tersebut serupa dengan Supra.
Kekinian, motor-motor tersebut tak lagi terdengar "suaranya". Sebab, sebagian besar sudah tidak diproduksi lagi. Meskipun demikian, minat masyarakat terhadap motor-motor tua (lawas) tersebut tidak hilang.
Baca juga : Siasat Sepeda Motor China Perangi Kelesuan Pasar
Muhammad, pedagang motor bekas Gapura Motor, yang ada di bilangan Condet Jakarta Timur mengungkapkan bahwa peminat mocin lawas tersebut masih lumayan banyak. Meskipun tak sebanyak peminat motor bekas kekinian, tapi dalam satu bulan ada saja beberapa orang yang datang bertanya dan ingin membeli.
"Seperti motor Honda Supra tahun lama atau motor pabrikan China yang mirip-mirip Supra X, misalnya Jincheng, jialing itu peminatnya ada saja," kata Muhammad saat ditemui KompasOtomotif, Minggu (3/12/2017).
Ia melanjutkan, adapun calon pembeli motor tersebut rata-rata merupakan pedagang kelontong. Mereka tertarik membeli motor bebek lawas karena harganya murah, yakni sekitar Rp 3 juta ke bawah.
"Biasanya, kalangan menengah ke bawah yang minat motor seperti itu. Fungsinya buat dagang bawa air galon atau gas, tujuan buat digunakan seperti itu," kata Muhammad.
Namun demikian, lanjut Muhammad, untuk mendapatkan unit mocin bekas tersebut saat ini sangat sulit. Jika pun ada, hanya satu atau dua unit saja. Itu pun tidak bisa dipastikan bahwa dalam satu bulan ada orang yang ingin menjual atau tukar tambah dengan motor yang tersedia di diler miliknya.
Baca juga : Motor China Disulap Jadi Motor Balap Retro
Hal serupa juga dialami Abdillah, pemilik diler motor bekas "Kayna Motor" yang juga berlokasi di bilangan Condet.
Abdillah mengatakan, masih ada beberapa orang yang datang bertanya karena ingin membeli motor bebek lawas tersebut. Namun biasanya, unit motor tersebut terjual dalam keadaan pajaknya yang sudah menunggak atau mati beberapa tahun.
"Misalnya, Supra Fit tahun 2005 harganya Rp 2,5 juta, tapi pajak sudah mati selama 5 tahun," kata Abdillah.
Meskipun diminati, lanjut Abdillah, namun lantaran unitnya seringkali kosong maka beberapa di antara pelanggan tersebut beralih ke motor bekas yang harganya sekitar Rp 5 jutaan. Selain itu, ada juga yang tetap mencari dengan mengunjungi sejumlah diler lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.