E-Evolution Bukan Penerus Sedan Lancer Evo

Tokyo, KompasOtomotif - Mitsubishi Motor Corporation (MMC) menciptakan arah baru bagi pengembangan produk mereka dalam kendaraan purwarupa e-Evolution Concept. Kendaraan ini diperkenalkan pada ajang Tokyo Motor Show 2017 dan juga menjadi jawaban atas tagline baru, Drive Your Ambition.

Kendaraan purwarupa yang menggabungkan ciri khas SUV, kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dan kemampuan integrasi sistem baru ini sebelumnya banyak dipertanyakan penggemar Mitsubishi, terutama di Indonesia. Akibat kendaraan ini mengusung nama Evolution, banyak yang mengira kendaraan ini akan jadi produk terbaru sedan Lancer yang melegenda.

Baca juga: Mobil Masa Depan Yamaha

Tapi hal ini coba dijelaskan langsung oleh Tsunehiro Kunimoto, Head of Global Design MMC saat ditemui di sela acara TMS 2017. Menurut Kunimoto, penamaan Evolution tersebut tidak hanya diberikan pada model Lancer saja, tapi juga digunakan pada model Mitsubishi lainnya.

Lihat Foto

Mitsubishi e-Evolution Concept diperkenalkan Mitsubishi pada ajang Tokyo Motor Show 2017, Rabu (25/10/2017). Kendaraan ini menjadi visi desain dan teknologi masa depan Mitsubishi yang menerjemahkan tagline terbarunya, Drive Your Ambition.(Kompas.com)

"Mitsubishi mengunakan nama e-Evolution tidak mengacu pada Lancer. Evolution mengacu pada sebuah pengembangan. Untuk kendaraan konsep ini, kami menatap tantangan besar dalam sebuah evolusi teknologi EV," ucap Kunimoto.

Baca : Mitsubishi e-Evolution dengan Wujud Ambisius

Kunimoto menegaskan, tidak ada kaitannya e-Evolution dengan Lancer ini. Mitsubishi juga pernah menggunakan kata Evolution pada produknya Pajero di beberapa negara.

Lihat Foto

Mitsubishi e-Evolution Concept diperkenalkan Mitsubishi pada ajang Tokyo Motor Show 2017, Rabu (25/10/2017). Kendaraan ini menjadi visi desain dan teknologi masa depan Mitsubishi yang menerjemahkan tagline terbarunya, Drive Your Ambition.(Kompas.com)

Mengenai keputusan untuk menghentikan produksi sedan berperforma tinggi ini di 2016 lalu, semata-mata karena Mitsubishi merasakan permintaan yang semakin menurun. Sedan ini memang populer di kalangan pehobi kecepatan dan itu tidak membantu untuk membuat mereka melanjutkan produksi sedan ternama ini.

"Pada e-Evolution ini Mitsubishi menjawab tantangan masa depan. Produk SUV dengan tenaga listrik dan kecanggihan teknologi, arahnya akan kesana," ucap Kunimoto.