Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Ojek Pengawal Ambulans, Kerap Dimaki Pengendara Lain

Kompas.com - 12/10/2017, 14:44 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

Jakarta, Kompas Otomotif - Ramai soal rotator dan sirene yang disalah gunakan membuat masyarakat membenci aksesori ini. Namun ternyata tidak semua pengguna jalan raya memahami apa fungsi rotator dan sirene ini pada kendaraan yang memang memiliki hak untuk diutamakan.

Salah satunya kasus ambulans di Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu. Miris melihat perlakuan pengendara dan pengguna di jalan raya terhadap ambulans membuat beberapa biker bersimpati untuk menolong.

Ternyata pengendara motor ini tergabung dalam sebuah gerakan sosial dengan nama Indonesia Escorting Ambulance. Salah satu anggotanya, Steven Willy Andry yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara, mengaku dirinya ikut pengawalan ambulans ini karena tergerak hatinya melihat perlakuan terhadap ambulans di jalan raya.

Baca juga: Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

Steven bersama dua rekannya, Muhammad Ridho dan Ahmad Lubis, berkeliling kota Medan setiap hari untuk mengawal ambulans yang tengah bekerja menyelamatkan pasien. Ini dilakukan dengan suka rela.

Baca : Ambulans Tak Diberi Jalan, Pasien Kehilangan Nyawa

"Di Medan baru tiga orang, saya sendiri baru bergabung tiga bulan lalu. Kami menggunakan motor pribadi untuk mengawal ambulans supaya lebih cepat tiba di rumah sakit yang dituju," ucap Steven saat dihubungi KompasOtomotif beberapa waktu lalu.

Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

Steven menceritakan, ambulans kerap kali dihalangi pekerjaannya oleh pengguna jalan lain. Meski sirene dan rotator sudah dinyalakan untuk menandakan situasi genting, diperjalanan bus, motor, mobil pribadi dan angkot kerap jadi musuh utama perjalanan mereka.

Tidak sedikit Steven dan rekan-rekannya dimaki-maki pengendara lain meski mereka telah meminta dengan sopan. Meski sudah menyingkir karena tahu ada ambulans pengguna jalan tidak sedikit yang tetap memasang tampang marah.

"Paling sering mobil pribadi yang keras kepala. Namanya juga di Medan, orang bicara keras, harus dilawan lebih keras lagi. Baru pengendara itu menyingkir," ucap Steven.

Baca juga: Jadwal Tayang Episode Terakhir Solo Leveling Season 2 di Indonesia

Baca : Mengapa Pengguna Jalan Harus Dahulukan Ambulans

Steven yang bekerja sebagai pengemudi ojek online ini mengaku, kegiatan mengawal ambulans dilakukannya di sela-sela waktu kerja. Waktunya pun tidak tetap, kadang dari pagi sampai larut malam.

Saat pertama kali Steven mengikuti keinginannya untuk mengawal ambulan ini, banyak yang menganggapnya gila. Ini karena untuk melakukan kegiatan pengawalan, Steven dan rekan-rekan tidak meminta biaya apapun, padahal jarak tempuh pengawalan terkadang cukup jauh.

Baca juga: Belajar dari Titiek Puspa, Kenali Penyebab Pecah Pembuluh Darah dan Risikonya

"Saya serahkan rezeki sama yang di atas. Banyak memang yang memaksa memberikan ucapan terima kasih dalam bentuk uang, tapi kami tolak. Setelah itu permintaan ojek datang tidak putus-putus. Orang-orang yang dulunya mempertanyakan kegiatan kami lama-kelamaan memahami. Mungkin karena sadar suatu saat bisa jadi kita  naik mobil ambulans juga dalam keadaan sakit atau duka," ucap Steven.

Komunitas pengawal ambulans ini sendiri sudah tersebar di beberapa kota seperti Jakarta dan sekitarnya, Manado, Semarang, Yogyakarta, Sidoarjo, Banyuwangi, Malang, Bandung, Surabaya, dan Solo. Semuanya tergerak untuk mengkampanyekan perilaku berkendara mendahulukan ambulans yang tengah menolong orang sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Ini Daftar Mobil Hybrid Terlaris di Indonesia Februari 2025

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Maarten Paes Ucapkan Salam Perpisahan untuk Timnas Indonesia, Staf Kluivert Beri Pujian

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Penukaran Uang Baru Dibuka Lagi Hari Ini Pukul 9.00 WIB, Klik Pintar.bi.go.id

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Berlaku Mulai 8 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Ketika Willie Salim Minta Maaf Usai Buat Konten Rendang 200 Kg Hilang Saat Masak Besar di Palembang

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau