Bogor, KompasOtomotif – Tata Prima 2528.K tidak lahir prematur di Indonesia. Banyak tahapan dilalui, termasuk pengetesan lebih dari tiga tahun yang membuat truk tambang dan konstruksi ini layak diadu. Musuhnya berat, para pemain top macam Hino, Volvo, Scania, MAN, Mercedes-Benz, dan lainnya.
Bekal yang disiapkan PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) pun berlimpah, dimulai dari mesin. Truk ini menggendong mesin Cummins dari Amerika Serikat, berkapasitas 6.700 cc 6-silinder segaris berteknologi commonrail injeksi diesel.
Mesin itu mengantongi status kompatibel dengan standar emisi Euro II, meski sebenarnya sudah bisa mencapai tahapan Euro V. Transmisi ZF dari Jerman menjadi penyalur tenaga dan torsi ke roda dengan delapan gigi maju serta satu gigi mundur.
”Konsepnya kuat dengan tetap mempertimbangkan efisiensi, karena itulah inti dari kebutuhan konsumen di segmen yang diterjuni Tata Prima 2528,” ujar Varun Satija, Service Head TMDI di sela test drive Tata Prima 2528 di Desa Pelangi, Kabupaten Bogor, (14/9/2017).
Baca: Invasi Tata Prima 2528 ke Bisnis Tambang dan Infrastruktur
Fitur Pendukung
Ya, efisiensi. Banyak hal yang membuat truk ini dibilang efisien sekaligus aman. Fitur menarik yang terdapat pada Tata Prima 2528 adalah adanya pencegahan perpindahan gigi dari high range ke low range. Misalnya, setelah kencang dari gigi 7 dipindah ke gigi 2 atau 3, sistem akan menolaknya.
Komputer dengan cerdas untuk mencegah pengemudi terlalu banyak memainkan pedal gas. Jika itu terjadi, sistem akan mengunci putaran mesin di 1.800 rpm. Lalu, Tata Prima 2528 juga dilengkapi dengan start-stop engine saat idle. Lagi-lagi, demi efisiensi.
Roda penggerak 6X4, punya fitur yang sanggup mendistribusikan tenaga ke salah satu ban jika komputer mendeteksi ada ban yang tersangkut. Kendaraan akan mudah melaju di jalanan off-road.
Baca juga:Tata ?Siap Lahir Batin? Pasok Angkot Ber-AC
Teori efisiensi lain, bogie suspension 12 lembar di belakang diikat dengan U-bolt dengan posisi menghadap ke bawah, bukan ke atas seperti kebanyakan truk merek lain.
”Problem kaki-kaki memang banyak di areal pertambangan. Posisi U-bolt yang menghadap ke bawah akan lebih memudahkan untuk perawatan, karena lebih gampang dilepas. Waktu perbaikan pun lebih pendek,” ujar Varun.
Masa uji coba 2,5 tahun plus 1 tahun, TMDI melakukan banyak penyesuaian. Termasuk di antaranya menyiasati kualitas bahan bakar dengan penggunaan double filter, terutama di luar Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.