Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Invasi Tata Prima 2528 ke Bisnis Tambang dan Infrastruktur

Kompas.com - 14/09/2017, 18:01 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Bogor, KompasOtomotif – PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) terus mencari celah untuk berkembang. Setelah berinvasi di segmen truk ringan, baru-baru ini mereka meningkatkan konsentrasi di segmen pertambangan dan infrastruktur. Amunisinya, Tata Prima 2528.K.

Inilah truk spesialis medan berat dengan tonase 2,4 ton yang sudah meluncur di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 lalu. Pelan tapi pasti, TMDI ingin lebih mengenalkan truk ini di tengah kebutuhan akan dump truck tambang dan infrastruktur yang mulai menanjak.

Wilda Bachtiar, Manajer Pemasaran Kendaraan Komersial TMDI dalam media drive Tata Prima 2528.K di Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/9/2017), menjelaskan latar belakang perusahaan yang akhirnya terjun di bisnis tambang dan infrastruktur.

Menurutnya, dua tahun belakangan, perkembangan infrastruktur sangat tinggi dengan banyaknya proyek yang diinisiasi pemerintah sampai 2018. ”Peluangnya sangat besar, karena kebutuhan masih sangat banyak, sementara merek-merek lain belum cukup untuk memenuhinya,” ujar Wilda.

Baca: Tata Perkenalkan Truk Baru Prima LX 2528.K

Di sisi lain, sektor pertambangan, terutama batu bara, menunjukkan kenaikan harga sejak akhir semester II tahun lalu. Bahkan, harga pasaran batu bara mulai menyamai level 2014. Kondisi ini jauh lebih baik ketimbang 2011 dan 2012 yang merupakan terburuk untuk bisnis batu bara.

”Ekspor batu bara dari Indonesia paling banyak ke India, 34 persen. Dulu nomor satu China, lalu Jepang, dan India ketiga. Karena itu, kami semakin bersemangat masuk di bisnis ini. Pasti banyak perusahaan yang punya importir atau produsen dari India. Ada grupnya Tata Motors juga yang main tambang di Indonesia. Ini trigger untuk kami,” kata Wilda.

Berbanding lurus, permintaan dump truck 6X4 yang biasa digunakan di sektor batu bara kini sedang tinggi-tingginya. Menurut Wilda, jika dilihat dari semester pertama 2017, permintaannya naik 151 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

”Makanya, kalau terlambat (masuk di segmen batu bara Indonesia), rugi banget untuk Tata Motors,” ujar Wilda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com