KOMPAS.com – Pernahkah Anda harus mengemudi malam hari di tengah hujan deras? Secara alamiah, rasa waswas mungkin saja muncul terkait kondisi jalan yang licin hingga tingginya risiko kecelakaan lalu lintas.
Lalu, bagaimana kiat berkendara dengan aman dan juga nyaman saat hujan deras? Berikut sejumlah tipsnya:
1. Perlambat laju kendaraan
Hujan deras tentu membuat jalanan licin dan juga jarak pandang terbatas. Itulah sebabnya seorang pengemudi harus menyetir lebih lambat untuk menghindari kecelakaan lalu lintas.
Seperti dikutip dari laman defensivedriving, Selasa (5/5/2015), kecepatan ideal mengemudi saat hujan deras adalah 20-30 kilometer per jam lebih lambat dibandingkan kondisi normal.
Hal itu akan membuat pengemudi memiliki kontrol lebih baik atas kendaraannya.
2. Hindari pengereman mendadak
Selain kecepatan kendaraan, hal lain yang harus diperhatikan adalah pengereman. Pengemudi seyogianya tak mengerem secara mendadak saat hujan deras.
Sesuatu yang membahayakan pengemudi saat pengereman mendadak adalah aquaplaning. Ini merupakan kondisi mobil meluncur hilang kendali dalam kecepatan tinggi saat roda menginjak genangan sehingga roda seakan-akan melayang.
Itulah sebabnya penting bagi pengemudi untuk mengerem dengan cermat saat hujan deras dan juga memastikan kondisi rem selalu dalam kondisi prima.
3. Perhatikan jarak aman kendaraan
Berdasarkan penelitian lembaga keselamatan berkendara, Brake, dalam situsnya, Jumat (8/1/2016), satu dari lima pengemudi (sekitar 22 persen) kesulitan untuk memperkirakan jarak mobil yang dikendarai dengan kendaraan di depannya saat hujan deras.
Lebih lanjut, menurut hasil penelitian itu, sebanyak 21 persen pengemudi lainnya ternyata tak menyisihkan cukup jarak dengan kendaraan di depannya saat hujan deras.
Artinya, jika pengemudi mengerem kendaraannya secara mendadak, maka kecelakaan serius bisa saja tidak terhindarkan.
Karena itu, jagalah selalu jarak aman kendaraan dengan kendaraan di depan Anda.
4. Manfaatkan lampu kendaraan
Saat mengemudi di tengah hujan deras, lampu kendaraan tentu menjadi salah satu faktor penting.
Seperti ditulis telegraph.co.uk, Kamis (24/12/2015), lampu depan yang cukup terang membuat pengemudi merasa percaya diri saat menyetir, seperti yang umum pada kendaraan-kendaraan modern, yakni menggunakan lampu light emitting diode (LED).
Lampu bertipe LED pun, menurut digikey.com, Selasa (30/6/2015), lebih tahan lama hingga lebih dari 10 tahun dibandingkan lampu non-LED.
Selain itu, lampu jenis ini tidak menghasilkan panas seperti lampu halogen sehingga lebih hemat energi dan membuat aki bertahan lebih lama.
Lampu penting lainnya adalah sein. Maka dari itu, pastikan untuk selalu menyalakan lampu ini saat akan berbelok atau berpindah jalur.
Akan lebih baik pula bila lampu sein juga terpasang di kaca spion sehingga lebih memudahkan pengemudi lain yang datang dari samping.
5. Pengecekan berkala
Biasakan selalu mengecek kondisi kendaraan sebelum berangkat. Terlebih lagi, saat hujan deras, pengendara harus memastikan kondisi kendaraannya prima. Salah satunya adalah karet wiper.
Jangan sampai wiper tidak mampu menyapu air hujan dari permukaan kaca depan dengan bersih.
Akan lebih tenang juga jika mobil memiliki wiper belakang. Tujuannya tentu memudahkan pemantauan kondisi di buntut mobil secara lebih jelas, apalagi saat mundur.
Berkaca pada kebutuhan-kebutuhan di atas, alangkah bijaknya bila Anda sejak awal mempertimbangkan spesifikasi mobil yang akan dibeli, di samping memang mempertimbangkan budget.
Mobil berharga terjangkau, low cost green car (LCGC) New Astra Daihatsu Ayla, sendiri kini punya fitur-fitur yang bisa digunakan saat menyetir kala hujan deras, seperti sudah dipaparkan di atas.
Meski LCGC, Ayla baru kini punya lampu depan proyektor dengan lampu posisi LED, lampu siang yang juga LED (DRL), wiper belakang, dan reflektor belakang.