Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Skandal Emisi, Mesin Diesel VW Kembali Diselidiki

Kompas.com - 23/10/2015, 09:51 WIB
Aditya Maulana

Penulis

Wolfsburg, KompasOtomotif – Volkswagen (VW) AG masih harus menelan pil pahit. Setelah memutuskan untuk melakukan penarikan dari peredaran (recall) 11 juta unit mobil bermesin diesel tipe EA 189 di seluruh dunia, kini produsen otomotif terbesar di Eropa itu kembali harus memeriksa mesin diesel model lain. Hal ini dilakukan masih dalam masalah skandal emisi.

Dalam pernyataan singkatnya, seperti dilansir Reuters, Jumat (23/10/2015) VW mengumumkan tengah melakukan pemeriksaan mesin diesel terbaru setelah EA 189, yakni EA 288. Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah perangkat lunak yang digunakan menipu standar emisi itu terpasang juga di model EA 288.

“Jika benar perangkat lunak itu terpasang di mesin diesel EA 288, maka VW harus menambah jumlah mobil yang ditarik,” ujar Kepala Pusat Penelitian Otomotif Universitas Duisburg-Essen Ferdinand Dudenhoeffer.

Menurutnya, jika nanti hasilnya benar mesin diesel EA 288 itu sama bermasalahnya dengan EA 189 maka biaya yang dikucurkan VW untuk memperbaiki mobil dan membayar denda semakin tinggi. “Menurut saya ini adalah masalah besar bagi VW,” ucapnya.

Kecurangan VW memasangkan perangkat lunak di mesin diesel EA 189 tercium oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental Protection Agency/EPA). Saat diuji, terutama ketika mobil dikemudikan normal kadar emisi nitrogen oxides (NOx) berubah menjadi 40 kali lebih tinggi dari seharusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau