Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangkat Ilegal Volkswagen Lebih dari Satu Jenis

Kompas.com - 18/10/2015, 08:02 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Wolfsburg, KompasOtomotif – Kondisi Volkswagen bisa jadi semakin runyam, sebab Reuters, Sabtu (17/10/2015), mendapatkan data baru dari tiga sumber yang paham soal dieselgate. Ketiganya mengungkap informasi, defeat device yang digunakan Volkswagen untuk mengelabuhi uji emisi bahan bakar diesel di Amerika Serikat (AS) ternyata ada lebih dari satu jenis.

Lebih banyak versi berarti meningkatkan kemungkinan lebih banyak karyawan Volkswagen yang terlibat dalam kasus ini. Sebelumnya, bos Volkswagen AS Michael Horn, mengatakan, perangkat lunak penyebab skandal itu dibuat oleh segelintir orang di perusahaan. Tapi media Jerman belakangan mengungkap jumlah pekerja yang terlibat mencapai setidaknya 30 orang.

Bila produk manipulasi itu terbukti melibatkan lebih banyak senior eksekutif, maka hukuman buat Volkswagen dari AS akan lebih berat.

Defeat device dikatakan pertama kali digunakan pada 2008 di mesin diesel EA189, setelah itu disematkan di EA288. Diduga, Volkswagen juga mengembangkan defeat device sesuai pembaruan generasi mesin baru.

Pada model mobil diesel lama, Volkswagen menemukan car a membuat NOx (nitrogen oksida) terperangkap hingga tidak banyak yang keluar di ujung knalpot. Kemudian mulai 2012, Volkswagen mulai menerapkan teknologi baru, Selective Catalytic Reduction.

Canggihnya, metode mengurangi kadar emisi berbahaya buat manusia itu berjalan otomatis sebab mobil bisa menyadari sedang diuji. Tapi parahnya, setelah lewat ujian, mobil mengeluarkan emisi 40 kali lebih lipat.

Volkswagen kini menunda aplikasi pendaftaran kendaraan diesel model 2016 di AS karena masih menggunakan defeat device. Hingga sekarang jumlah kendaraan yang bakal ditarik kembali untuk diperbaiki mencapai 11 juta unit di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com