Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Indonesia Tuntut Model Ekspor pada Prinsipal

Kompas.com - 06/02/2015, 17:18 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Perindustrian mencoba menggulirkan rencana baru untuk mendongkrak kinerja ekspor otomotif. Caranya, meminta langsung pada prinsipal pada model tertentu untuk dirakit secara lokal.

"Saya lagi mengusulkan ke pimpinan agar road show ke prinsipal-prinsipal otomotif dunia untuk meminta model-model khusus agar dirakit di Indonesia," beber Soerjono, Direktur Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian kepada KompasOtomotif di Purwakarta, Kamis (5/2/2015).

Salah satu bidikan Soerjono untuk bisa mendongkrak kinerja ekspor adalah dengan meminta jenis sedan untuk dirakit di Indonesia. Permintaan sedan di pasar global mendominasi ketimbang MPV yang selama ini dirakit di Indonesia.

"Saya mau Indonesia jangan hanya jago kandang. Untuk itu saya lagi membuat kajian soal rencana mengurangi PPnBM (Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah) untuk sedan kecil, kalau sudah jadi, akan dipresentasikan ke BKF (Badan Kebijakan Fiskal)," beber Soerjono.

Dengan PPnBM yang lebih ringan, otomastis pasar jenis kendaraan ini bakal lebih potensial di Indonesia, sehingga mendorong prinsipal merakit lokal. Setelah produksi lokal, baru kendaraan ini bisa didorong untuk memperbesar ekspor ke luar Indonesia.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengumumkan, sepanjang 2014, kinerja ekspor mobil dalam bentuk utuh (CBU) dari Indonesia mencapai 202.273 unit, naik 183 persen dari setahun sebelumnya 170.958 unit.

Selama ini ekspor mobil utuh (CBU) dari Indonesia didominasi oleh MPV dan pikap, seperti Toyota Innova, Honda Freed, Suzuki APV dan lain sebagainya. Satu-satunya sedan yang diekspor dari Indonesia hanya, Toyota Vios yang baru bergulir mulai 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau