Hal ini dibuktikan dengan pengumuman pencapaian ekspor komponen kendaraan yang ke-100.000 kontainer, oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) ke beberapa negara di dunia. Acara pelepasan kontainer ke-100.000 ini dihadiri oleh Menteri Perindustrian, MS Hidayat serta sejumlah direksi dari Toyota Indonesia.
Wakil Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, mengatakan, tantangan untuk terus meningkatkan kinerja ekspor itu tidak mudah karena menuntut standar kualitas, dan kondisi perekonomian negara tujuan. "Kami terus berupaya memperluas pasar supaya tujuan alternatif bisa lebih beragam, sehingga jika ada gejolak pada perekonomian satu negara, tidak berampak pada target perusahaan," jelas Warih dalam keterangan resmi, Jumat (20/6/2014).
Tantangan
Selain itu, masih ada tantangan berat yang masih harus dilalui untuk ekspor, yakni di bidang logistik. Meningkatkan volume ekspor wajib mendapat sokongan penuh dari sektor lain, seperti infrastruktur berupa jalan atau pelabuhan.
Dijelaskan, bicara soal ekspor juga tidak bisa dilepaskan dari kemampuan menjaga ketepatan waktu pengiriman ke suatu negara tujuan. Dalam hal ini, ada tantangan lain yang harus dihadapi yang sulit diprediksi kepastiannya, yakni kondisi alam dan iklim. Berusaha mengantar produk sampai ke lokasi dengan aman dan terjamin kualitasnya, butuh perhatian ekstra.
"Salah satunya pengalaman TMMIN mengekspor mesin tipe TR ke Kazakhstan yang membutuhkan penanganan khusus, karena iklim dan moda transportasinya unik ketimbang negara lain pada umumnya," lanjut Warih.
Mengirim mesin ke Kazakhstan perlu melalui dua kombinasi moda transportasi, laut dan darat. Selama perjalanan, suhu udara daerah yang dilalui bisa sangat ekstrem mencapai minus 40 derajat Celsius. Untuk menjaga kualitas mesin tetap prima, maka digunakan oli mesin khusus supaya tidak membeku.
Kualitas
Guna terus menerus meningkatkan kualitas, TMMIN selalu mengacu pada empat faktor utama, yakni mendengarkan masukan konsumen, melakukan perbaikan manajemen internal perusahaan, manajemen eksternal, dan mendorong kualitas sumber daya manusia.
TMMIN selalu menjaga komunikasi yang baik dengan importir secara rutin, salah satunya dengan cepat merespons jika ada keluhan dari konsumen. Pengembangan manajemen internal dalam kegiatan produksi juga terus dikawal. Dari eksternal, ada masalah logistik dan pengawasan distribusi ke importir juga wajib mendapatkan perhatian serius.
"Kami sangat fokus pada dua hal ini, termasuk menjaga hubungan perusahaan pemasok yang jumlahnya lebih dari 700 perusahaan lapis pertama hingga lapis ke tiga,” beber Warih.
Terakhir, upaya mendorong peningkatan kualitas sumber daya baik melalui berbagai pelatihan supaya kemampuan dan keahlian teknisi atau insinyur bisa tetap terjaga dan terus meningkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.