Bogor, KompasOtomotif - Mercedes-Benz Indonesia (MBI) kini bertekad memanfaatkan peluang pasar kendaraan komersial di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan peluncuran Sprinter mikrobus atau van dan sasis bus O 500 R 1836, di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, pagi ini (3/6).
Kedua kendaraan tersebut hadir untuk memenuhi permintaan kategori komersial mewah dengan kelengkapan keamanan dan kenyamanan lebih baik. Nilai tambah lain yang ditawarkan, khususnya bagi operator bus, biaya operasional dan perawatan yang makin ekonomis.
“Saat pasar komersial berkembang pesat dan semakin kompetitif, operator bus dituntut untuk bisa menawarkan kemewahan, kenyamanan dan keamanan. Untuk itulah kami meluncurkan Sprinter,” jelas Dr. Claus Weidner, Presiden dan CEO MBI dalam sambutannya.
Monokok
Olaf Petersen, Direktur Penjualan Kendaraan Komersial MBI menjelaskan bahwa Sprinter adalah (MBI menyebut Sprinter sebagai minibus, padahal memuat 14 – 22, sementara di negara aslinya disebut van, redaksi) mikrobus dengan struktur bodi monokok. Dengan ini, membuatnya lebih ringan dan efek lanjutan, konsumsi bahan bakar yang irit. Di samping itu, juga stabil dan tidak cepat berkarat. Klaim selanjutnya, biaya perawatan lebih ekonomis.
Sebagai penggerak, digunakan mesin diesel 4-silinder, 2,2 liter, turbo ganda, menghasilkan tenaga 150 PS dan torsi 330 Nm. Untuk memindahkan tenaga, digunakan transmisi manual 6-percepatan. "Dengan torsi besar, Sprinter ideal untuk digunakan di dalam dan luar kota, tanjakan terjal dan tikungan tajam," beber Olaf.
Kelengkapan keamanan mikrobus ini diklaim mengungguli kompetitor. Pasalnya, dilengkapi dengan ABS, EBD, BA, Acceleration Skid Control (ASR), Electronic Brake System (EBS), dan Electronic Stability Program (ADAPTIVE ESP®).
Dipasarkan Sprinter dengan tiga pilihan, A2 (14 kursi), A3 (20 kursi) dan A4 (22 kursi).