Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan UMP Bakal Mendongkrak Harga Kendaraan Bermotor

Kompas.com - 30/11/2012, 18:50 WIB

Jakarta, KompasOtomotif - Langkah Pemerintah Provinsi DKI menaikkan upah minimum provinsi (UMP) sampai Rp 2,2 juta dipastikan akan membebani industri mobil dan sepeda motor di Indonesia. Terutama di sektor pabrikan, tak terkecuali milik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Astra Honda Motor (AHM) yang punya basis pabrik di Jakarta dan Jawa Barat.

Menurut Johannes Loman, Wakil Presiden Direktur Eksekutif AHM, kenaikan UMP akan mendongkrak biaya produksi sepeda motor. "Kemungkinan harga akan dinaikkan, meski bisa berpengaruh ke pasar yang lebih tertekan lagi," jelas Loman di Bandung, Jawa Barat, (30/11/2012).

Selain UMP, ditetapkannya kenaikan DP kredit syariah akan mempengaruhi produksi. Karena, 75 persen pencicil sepeda motor masih menggunakan perbankan dan lembaga pembiayaan tersebut. "Semula rata-rata DP Rp 750.000 per unit, setelah DP umum dinaikkan, konsumen bergeser ke Syariah yang menetapkan rata-rata Rp 1,5 juta. Jika Syariah naik juga (30 persen), kenaikannya jadi Rp 3 juta. Ini yang jadi masalah," beber Loman yang juga menjabat Wakil Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).

Pemasok

Sudirman Maman Rusdi, Presiden Direktur ADM menjelaskan, sampai sekarang belum ada pengaruh langsung dari pabrikan akibat kenaikan UMP. Tapi, tekanan justru disampaikan oleh para perusahaan pemasok yang menopang industri perakitan mobil di Indonesia. Daihatsu saja, saat ini disokong 165 perusahaan Tier I dan 250 dari Tier II.

"Beban terberat datang dari pemasok Tier II kami, masalahnya kami saling ketergantungan, kalau mereka terganggu pasti produksi kami juga berpengaruh," tegas Sudirman yang juga Ketua Umum Gaikindo.

Stagnan

Baik Johannes Loman maupun Sudirman MR sepakat, potensi penjualan sepeda motor dan mobil baru akan stagnan alias jalan ditempat dibandingkan tahun ini. Penjualan sepeda motor tahun ini diprediksi hanya 7-7,05 juta unit sedangkan mobil dipatok 1-1,1 juta unit.

"Kondisi yang paling masuk akal adalah stagnan, tapi bisa lebih buruk lagi kalau DP syariah tetap diberlakukan untuk sepeda motor. Bisa kehilangan 1,4 juta atau 20 persen dari prediksi tahun ini," lanjut Loman.

"Di mobil, kami berharap bisa tetap 1 juta unit. Dengan catatan tercipta pasar baru dari segmen LGCG (mobil murah dan ramah lingkungan) yang dicanangkan pemerintah," tambah Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com