Moge Antik Berkembang di Balikpapan

KOMPAS.com — Walau terhadang perkembangan motor-motor baru, motor gede (moge) antik tetap berkembang di Kota Balikpapan dan sekitarnya. Motor Antique Club Indonesia (MACI) Balikpapan yang menjadi wadah para motoris moge antik itu kini sudah punya 32 anggota.

Saat terbentuk 22 Agustus 2002 lalu, MACI hanya memiliki delapan anggota, tapi sekarang sudah berkembang hingga 32 anggota, ujar Opec Isdarmono, dari Humas MACI Balikpapan, Minggu (13/11/2011).

Menambah jumlah anggota MACI tidak bisa sangat cepat, apalagi dengan kenyataan bahwa bengkel di luar Jawa lebih sedikit. Onderdil pun lebih susah didapat. Memiliki moge bisa jadi merepotkan, berbeda dengan motor baru. Di luar Jawa, seperti Kalimantan, pemilik moge antik rata-rata cukup paham dalam hal mengutak-atik mesin.

"Mencari moge antik pun banyak harus ke Jawa," kata Opec. Maka tak heran, dalam Classic Exhibition, pameran yang diadakan di Balikpapan Plaza (11-14 November), ada moge antik yang pelat nomornya berasal dari Jawa, bukan nomor Kalimantan Timur.

Namun, peminat moge antik di Balikpapan tak perlu cemas jika ingin memiliki moge. MACI bisa dikontak. "Anggota kami beberapa bisa menangani moge antik," katanya. Syarat menjadi anggota MACI pun gampang, yakni memiliki moge antik buatan tahun 1960 ke bawah.

Harga moge antik bervariasi karena tergantung banyak faktor seperti merek, jumlah yang dibuat pabrikan, orisinalitas, kondisi fisik, hingga performa. "Tapi sebagai gambaran kalau kapasitas dapur pacu di bawah 350 cc, harganya Rp 15 juta-Rp 20 juta. Sedangkan di atas 350 cc harganya di atas Rp 25 juta," katanya.