UNTUK menghemat bensin yang semakin hari semakin mahal, ada upaya yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengganti karburator. Tentu saja akan ada efek sampingnya, biasanya karena kapasitas karburator tidak sesuai sehingga mesin menjadi kurang bertenaga. Konon, upaya ini bisa menghemat bensin sampai 20 persen.
Cara lain yang bisa ditempuh—khususnya pada karburator mobil yang daya mesinnya besar, biasanya di dalam karburator ada 2 jet—adalah dengan mengganti jet yang lebih kecil lubangnya. Namun, efeknya membuat mesin kurang bertenaga.
Beberapa tips berikut mungkin bisa jadi inspirasi Anda untuk menghemat bensin, antara lain dengan:
Melakukan perawatan berkala setiap 5.000 kilometer. Penting sekali untuk merawat bagian-bagian seperti filter udara karena bensin akan dibersihkan, di samping menyetel ulang pengapian dari mesin. Agar bensin hemat, penyetelan campuran udara dan bensin yang homogen sangat penting.
Perhatikan gerak bebas dari kopling. Kopling yang "nyetut" tidak meneruskan putaran mesin dengan baik. Coba mesin dihidupkan kemudian masukan transmisi ke gigi satu. Injaklah pedal kopling sampai rapat kemudian lepaskan. Perhatikan sampai jarak berapa dari lantai mobil mulai bergerak. Yang baik, sekitar 50 persen dari jarak yang ada.
Periksa juga tekanan angin ban karena jika tekanan angin ban berkurang dapat mengakibatkan mobil tidak meluncur dengan ringan. Gunakan pula jenis ban yang benar. Pada sedan, tekanan ban depan 28 psi dan belakang 32 psi, sementara pada minibus tekanan ban depan 28 psi dan belakang minimum 50-60 psi. Keadaan tekanan ban seperti ini bisa menghemat bensin.
AYA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.