Jakarta, KompasOtomotif - Meski sudah lama beredar, tapi pemahaman mengenai aki kering dan basah masih banyak yang belum mengerti. Pada dasarnya, semua jenis aki tetap menggunakan cairan elektroda (air aki), ada yang langsung terisi ada pula yang belum.
Marketing Manager Bosch Automotive Aftermarket Indonesia Griselda Iwandi, menjelaskan sebenarnya perbedaanya hanya dalam bentuk penanganan selanjutnya.
"Baik basah atau kering yang banyak beredar tetap pakai air. Bedanya ada yang harus dirawat berkala, dan ada yang bebas perawatan atau maintenance free (MF)," kata Griselda saat dihubungi KompasOtomotif awal beberap waktu lalu.
Bila melihat dari proses, lanjut Griselda, sebenarnya jenis aki konvensional yang kerap disebut aki basah justru merupakan aki kering. Karena dalam kondisi baru, belum ada cairan.
"Aki MF sudah terisi cairan dari pabrikan, kalau aki konvensional baru diisi (cairan) saat mau digunakan. Sebenarnya yang kering itu justru konvensional, tapi bahasa di pasar sudah terlanjur aki MF itu aki kering," papar Griselda.
Aki Gel
Selain kedua jenis aki tersebut, ada aki yang menggunakan gel padat. Salah satu seperti aki ultra-gel yang baru diluncurkan Bosch beberapa waktu lalu.
Menurut Griselda, aki gel ini sebenarnya merupakan jenis aki kering karena tanpa menggunakan cairan sedikit pun. Soal perawatan, aki gel juga diklaim lebih minim dibandingkan kategori aki MF pada umumnya.