Jakarta, KompasOtomotif – Masih ada waktu untuk berlibur bersama keluarga, sembari menikmati mobil sebagai sarana transportasi. Namun, jika harus mengemudi malam hari, ada baiknya bersikap bijaksana. KompasOtomotif merangkum tips berkendara aman malam hari dari Popupar Mechanics, termasuk perilaku ”toleransi” antar pengemudi.
1. Sorotan Lampu
Jika anda merasa ada pengemudi lawan arah yang menyalakan lampu jauh (dim), sebaiknya tidak dibalas dengan lampu dim juga. Cukup dengan mengaktifkan dim sesaat sebagai isyarat bahwa Anda silau dibuatnya. Kekhawatirannya, jika sama-sama silau, pengemudi akan kehilangan orientasi arah dan berpotensi celaka.
2. Jangan terpaku dengan Lampu Jauh
Kondisi kedua, masih ada hubungannya dengan lampu dim. Jika anda silau oleh pengendara di depan, jangan terpaku dengannya. Berusaha alihkan sedikit pandangan dari titik sorotan lampu. Anda juga harus mampu mendeteksi kondisi ruas jalan di depan yang akan anda lalui.
3. Redupkan lampu kabin
Lampu kabin juga berpotensi mengganggu perjalanan malam hari. Misalnya, penerangan pada panel meter yang sangat terang. Jika mobil Anda dilengkapi dimmer, ada baiknya diredupkan agar mata anda tidak terdistorsi cahaya dari sana.
4. Disiplin Batasi Kecepatan
”Secanggih” apa pun Anda mengemudi, malam hari tetap akan mengurangi kemampuan menyetir. Jarak pandang terbatas akan sangat berbahaya jika mengemudi kencang. Jaga-jaga untuk tindakan darurat dengan selalu memperkirakan jarak terhadap apa pun yang ada di depan Anda, karena hanya dalam hitungan detik, kecepatan melebihi batas akan berpotensi mencelakakan diri Anda.
5. Bersihkan kaca-kaca
Kaca spion yang kotor cenderung merefleksikan cahaya lebih banyak. Ini membuat kemampuan mengorientasikan objek di belakang menjadi berkurang. Usahakan dibersihkan dulu agar pandangan ”clear”. Demikian juga dengan kaca depan. Kondisi kotor justru memendarkan cahaya yang membingungkan mata.
6. Siklus Biologis
Tingkat kewaspadaan tinggi pada manusia dimulai pukul 10 pagi, berlangsung hingga pukul 15.30 dan perlahan suhu tubuh meningkat pada pukul 19.00 hingga 21.00, terjadi sekresi zat melatonin yang menimbulkan kantuk. Puncaknya, pukul 02.00 pagi, manusia tidur sangat lelap. Sekresi melantonin berhenti pukul 07.30. Jika malam hari justru digunakan mengemudi, tubuh cepat lelah dan mengurangi kemampuan bereaksi.