Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vios Dirakit di Indonesia bila Pemerintah Memberi "Tax Holiday"

Kompas.com - 08/05/2013, 07:56 WIB

Jakarta, KompasOtomotif — Toyota Indonesia mengaku ingin merakit sedan subkompak Vios (segmen B) di Indonesia sejak November 2011 silam. Kendalanya, Toyota berharap bisa mendapatkan insentif berupa tax holiday.

"Prinsipal menginginkan tax holiday bila ingin merakit Vios di Karawang. Proyek ini akan menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor," ujar sumber dari Toyota Indonesia kepada KompasOtomotif, belum lama ini. Sayang, otomotif masih belum masuk dalam lima industri yang bisa menikmati tax holiday.

Insentif berupa  tax holiday sudah dikeluarkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 130/PMK.011/2011, Pemberian Fasilitas Pembebasan, dan Pengurangan PPh Badan. Namun, sampai kini pemerintah membatasi pemberian insentif ini untuk beberapa bidang industri pionir, yakni logam dasar, penghilangan minyak, sumber daya terbarukan, dan alat telekomunikasi. Selain itu, perusahaan yang ingin menikmati insentif, nilai investasinya paling sedikit Rp 1 triliun dan mempekerjakan 500 orang.

Diusulkan
Sebenarnya, Kementerian Perindustrian sudah mengusulkan adanya penurunan pajak penambahan nilai (PPnBM) untuk sedan kecil melalui Surat Menteri Perindustrian Nomor 262/M-IND/2012, yakni insentif manufaktur di dalam negeri untuk kendaraan bermotor dengan teknologi low carbon emission (LCE), sedan, dan SUV dengan teknologi konvensional.

PPnBM sedan subkompak bermesin 1.500 cc ke bawah, PPnBM-ya diusulkan turun menjadi 20 persen dari saat ini 30 persen. Selanjutnya, buat mesin dengan rentang 1.500 cc sampai dengan 3.000 cc (bensin) atau 2.500 cc diesel, diusulkan turun menjadi 30 persen dari 40 persen. Usulan ini bisa dinikmati semua merek yang merakitnya di Tanah Air, dengan persyaratan lain, memenuhi kandungan lokal 40 persen. Dengan cara ini, pemerintah berharap prinsipal mau merakit lebih banyak model di Indonesia. Namun, usul tersebut belum ada kelanjutannya!

Terkait rencana ini, Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, "Sejak dulu kita sudah berniat. Namun, hal lainnya harus dipelajari."

Potensi Indonesia sebagai basis produksi Vios cukup besar karena sedan ini dibutuhkan untuk taksi yang terus meningkat. "Tumpukan pesanan untuk taksi sampai saat ini mencapai 10.000 unit. Itu jumlah yang belum dipenuhi," jelas Johnny.

Dengan kombinasi, kebutuhan konsumen pribadi dan taksi sudah cukup untuk merakit Vios di Indonesia. Buktinya, tahun lalu, penjualan Vios 3.122 unit untuk pribadi dan 10.938 unit buat taksi (Limo).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com