Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Teknologi Mobil yang Terlupakan (2-Habis)

Kompas.com - 09/11/2012, 14:44 WIB

7. Si Mata Satu
Presiden dari produsen mobil Tucker menambahkan sejumlah sistem keamanan pada Sedan Tucker buatan 1948 yang disebut Torpedo. Sedan ini antara lain memiliki bantalan empuk di depan kursi penumpang belakang supaya mereka tidak sakit saat tersungkur akibat tabrakan. Yang hebat, sedan ini punya sebuah lampu tambahan di tengah antara lampu depan kiri-kanan. Lampu tengah ini bagaikan tokoh monster imajiner Cyclops (Si Mata Satu) yang akan “melotot” menyorot mengikuti arah setir.

8. Sedan berbadan ganda
Sebuah kendaraan yang diberi nama Sir Vival 1950 itu dibuat dalam dua bagian (gandengan) dengan satu kabin sebagai tempat mesin, sementara kabin lain untuk penumpang. Mobil ini dibuat terpisah supaya jika terjadi apa-apa dengan bagian depan, kabin penumpang tetap aman. Walter Jerome yang membuat Sir Vival ini juga menambahkan bumper karet, kursi pengemudi yang bisa ditinggikan supaya leluasa melihat jalan, dan pembersih kaca depan yang berotasi secara otomatis.

9. Ban vakum "gurita"
Perusahaan ban Pennsylvania Rubber Company (1917) membuat ban vakum yang bertujuan menenangkan hati pengendara saat jalanan licin, misalnya saat hujan lebat. Ibarat tentakel gurita, ban berlubang-lubang di permukaan akan menahan udara sebentar ketika menempel di jalan sehingga (diharapkan) mobil melaju stabil, walau akhirnya gagal dipasarkan karena aneh.

10. Palang dengkul
VW pada 1973 membuat Experimental Safety Vehicle (ESVW), sebuah mobil konsep yang antara lain membuat palang pelindung khusus untuk dengkul kaki.

11. MG SSV1 1972
Selain juga memiliki periskop dan airbag versi awal, mobil ini punya satu alat unik yang berfungsi menguji kesadaran (dari mabuk) atau kesabaran pengemudinya. Jadi, ada semacam tombol-tombol permainan yang membutuhkan konsentrasi untuk menyalakan mobil. Keren, tapi juga bisa bikin stres. (Dimas Wahyu)
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau