Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wuih, Motor "Berkaki Seribu"

Kompas.com - 19/03/2012, 18:59 WIB

Jakarta, KompasOtomotif - Anda tentu kenal dengan binatang kaki seribu. Nah, ini juga ada sepeda motor "berkaki seribu",  milik salah satu perusahaan ban di Indonesia yang dibikin agar bisa masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) pada 2010. Kaki seribu yang dimaksud pada motor berbasis ATV (all terrain vehicle) ini adalah jumlah banya mencapai 16 buah.

Ide gila ini muncul antara pihak Mizzle (perusahaan ban) dengan rumah modifikasi TOMI Airbrush yang dikomandoi oleh Tomi Gunawan. Hasilnya, seperti yang Anda lihat. ATV telah berubah 100% dengan mengaplikasi 4 ban di setiap rodanya. Kemudian tampilannya mirip kendaraan I-Unit Toyota  yang pernah dikendarai Presiden SBY saat pembukaan pameran IIMS pada 2007 di JCC.

“Bisa dikatakan ini bukan modifikasi tapi membangun dari baru. Rangkanya kita bangun dari awal dan bodi menggunakan fiberglass yang dilapis dengan plat baja sebagai penguat,” jelas Tomi.

Tingkat kesulitan tertinggi, menurut Tomi, ada pada pembentukan kaki-kaki agar motor ini bisa dikendarai dengan baik. Seperti pada roda depan yang kiri dan kanan, masing-masing berjumlah 4 buat menggunakan ban tubles Mizzle M89 berukuran 90/80 dengan ring 14 inci. Setiap keempat ban, baik yang kiri maupun kanan dihubungkan oleh satu as. Lalu, masing-masing roda dipisahkan oleh ring, sehingga keempat roda berputar secara bebas (tidak bersamaan) dan pengendara bisa mengendalikan motor atau bermanuver dengan normal.

 "Kalau ban depan berputar secara serentak, saat manuver motor akan nyangkut atau stang sulit untuk dibelokan," tambah Tomi. Untuk mengurangi kecepatan,  roda depan diamankan dengan rem tromol yang berada di sebelah dalam dan untuk meredam guncangan menggunakan shock per ulir.

Beda lagi dengan roda belakang yang memakai ban Mizzel tipe M800 berukuran 90/80 dengan ring 17 inci, keempatnya berputar secara bersamaan. "Memang harus dibuat seperti itu mengingat motor tersebut berpenggerak roda belakang, karena ketika tarikan awal roda dapat menyalurkan tenaga itu dengan baik atau tidak selip, sedangkan sistem rem menggunakan cakram," ujar Tomi.

Selain keempat roda, sistem pengendalian ikut diubah mengikuti kontur bodi. Jadi, model setang didesain ulang dengan diperpanjang hingga mendekati kedua tangan yang sejajar dengan pundak. Bahannya menggunakan pipa besi, jadi untuk membelokkan roda cukup dengan mendorong tongkat. Hanya, untuk grip gasnya ditukar dengan model tarikan tuas.     

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau