JAKARTA, KOMPAS.com – Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan seorang sopir truk yang panik karena kendaraannya mengalami rem blong saat melaju di jalan tol.
Video yang diunggah oleh akun Instagram netizenserang tersebut menunjukkan detik-detik truk yang dikendarai sang sopir saat mengalami rem blong.
Baca juga: Helm Hilang di Parkiran, Siapa yang Wajib Bertanggung Jawab?
Dalam rekaman, sopir tampak melaju di lajur kiri jalan dan meminta kendaraan di depannya untuk menyingkir karena ia tidak bisa mengerem atau berpindah ke lajur kecepatan.
View this post on Instagram
Beruntung, dalam video tersebut tidak terjadi kecelakaan besar. Sang sopir berhasil selamat dengan menggunakan jalur darurat rem blong, meskipun waktu dan tempat kejadian tidak dijelaskan.
Rem blong merupakan momok bagi setiap pengendara, baik itu pengemudi mobil, truk, bus, maupun sepeda motor. Kejadian ini bisa terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga.
Untuk itu, setiap jalan berbukit atau yang memiliki elevasi naik turun wajib dilengkapi dengan fasilitas jalur penyelamatan atau emergency safety area di sebelah kiri badan jalan.
Baca juga: Komitmen Hyundai Bangun Ekosistem EV di Indonesia
Contohnya adalah Jalur Trans Jawa dan Jalur Pantura, dari Jakarta hingga Surabaya dan sebaliknya, yang banyak dilengkapi dengan jalur penyelamat seperti itu.
Rata-rata ketinggian jalur penyelamat sekitar enam meter, dengan panjang 20 meter dan lebar tiga meter.
Bagi pengguna jalan yang mengalami rem blong, mereka dapat memanfaatkan fasilitas darurat tersebut.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengatakan bahwa ketika mengetahui rem blong atau ketika kendaraan sudah tidak memiliki daya pengereman lagi, hal pertama yang harus dilakukan adalah tidak panik.
Baca juga: Edukasi Pengemudi Truk Dorong Efisiensi Hemat Miliaran Rupiah
“Jangan panik dan tetap kemudikan kendaraan dalam kondisi normal, pastikan kendaraan berada di posisi kiri jalan, dan bantu redamkan kecepatan dengan menggunakan engine brake,” ujar Jusri kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Kemudian, saat mulai memasuki area penyelamatan darurat, cukup berhenti dan biarkan kendaraan berhenti sepenuhnya.
“Jika kita mengarahkan setir ke kiri atau kanan, bisa saja menabrak beton atau benda di sekitar,” tambahnya.
Baca juga: Perawatan Radiator: Mengapa Mencampur Coolant Berbahaya
Jusri melanjutkan, jalur penyelamatan yang sesuai aturan biasanya terbuat dari bebatuan kecil (gravel) dan pasir. Kedua material ini mampu meredam laju kendaraan sehingga dapat berhenti dengan sempurna.
“Intinya, untuk meminimalkan risiko kecelakaan atau fatalitas saat kendaraan mengalami rem blong, kuncinya adalah jangan panik dan selalu fokus,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.