JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan kendaraan besar di Jembatan Titi Papan, Jalan Platina Raya, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (17/1/2025).
Satu unit truk diduga tak sanggup menanjak di jembatan sehingga menabrak tiga unit mobil warga. Insiden bermula ketika truk kontainer yang hendak melewati Jembatan Titi Papan yang sedikit menanjak. Namun, truk tersebut tidak kuat nanjak hingga tergelincir ke belakang dan menabrak mobil lain.
Video kecelakaan itu pun sempat viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun Instagram @tkpbelawan, terlihat sejumlah warga ramai berada di lokasi untuk menyaksikan kecelakaan itu. Tampak ada satu unit mobil yang rusak parah di bagian depan karena ditabrak bagian belakang truk kontainer.
Baca juga: DAMRI Punya Fasilitas Pengisian Daya Bus Listrik
“Truk kontainernya gagal naik jembatan dan tergelincir ke belakang. Sepertinya full muatannya, jadi mau di rem pun tak bisa dan menabrak tiga mobil di belakangnya,” kata Andi, salah satu warga sekitar, dikutip dari Kompas.com, Jumat (17/1/2025).
View this post on Instagram
Jika berkendara di sekitar truk, maka sebaiknya pengemudi lain menjaga jarak lebih aman. Apalagi, jika truk tersebut membawa muatan yang cukup besar.
Langkah ini untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu muatan yang dibawa oleh truk terlepas. Sehingga bisa membahayakan pengendara yang berada di sekitar truk tersebut.
“Terutama dengan truk yang membawa barang yang panjang seperti pipa besi atau truk pembawa kontainer, karena ada kemungkinan barang bawaan dan kontainernya terlepas dan mengenai kita,” ucap Training Director The Real Driving Center (RDC), Marcell Kurniawan.
Di sisi lain, kemungkinan penyebab dari jatuhnya muatan tersebut bisa karena pengikat barang yang tidak benar. Sayangnya masih ada pengemudi yang tidak benar dalam tata cara memuat barang.
Sementara itu Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengingatkan, pengguna jalan untuk tidak terlalu lama berada di depan maupun di belakang kendaraan besar seperti truk atau bus.
“Jika penting atau dalam kondisi aman tentunya diperbolehkan mendahului kendaraan itu jika kita sedang di belakang. Atau paling tidak, jaga jarak aman dengan kendaraan sekitar,” ucap Jusri.
Menurut Jusri, kendaraan besar seperti itu rawan mengalami masalah, seperti gagal menanjak, apabila tidak kuat akan turun lagi atau bahkan rem blong.
Baca juga: Cara BMW Dominasi Pasar Mobil Premium Indonesia
Selain itu, pengemudi kendaraan besar seperti truk dan bus juga punya masalah dengan blind spot. Terkadang pengemudinya tidak dapat melihat dan sadar jika ada kendaraan lain di sekitar.
“Jadi usahakan jangan terlalu lama berada di dekat-dekat kendaraan besar,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.