JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terbesar di Indonesia, Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 resmi akan kembali dilangsungkan pada 29 April 2025 sampai 4 Mei 2025.
Dihelat di JIExpo Kemayoran, Jakarta pameran dijadwalkan untuk menjadi ajang yang penting dalam mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kepada pelaku industri otomotif, pemerintah, serta konsumen, dalam satu platform yang inovatif.
"Dengan capaian 40.000 pengunjung dan transaksi lebih dari Rp 400.000 miliar, naik 5,5 persen dari tahun sebelunya, kami optimis minat masyarakat terhadap kendaraan listrik semakin meningkat," kata Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Baca juga: Tekan Peredaran Truk ODOL, Pemerintah Bisa Optimalkan Kereta Api
"Pameran ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih luas serta memperkenalkan teknologi terbaru yang ada di sektor kendaraan listrik," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia atau Periklindo Moeldoko menyampaikan ada tiga nilai yang akan dibawa dalam perhelatan ke-5 tersebut.
Pertama, PEVS 2025 sebagai sosialisasi edukasi karena sampai saat ini belum semua masyarakat memahami arti penting dari penggunaan EV sebagai alat transportasi.
"Bukan hanya dari masyarakat akademik, tetapi seluruh masyarakat di Indonesia," kata dia.
Moeldoko menyampaikan sejatinya ada dua manfaat dalam menggunakan EV, yaitu dalam hal mengurangi emisi dan membantu pemerintah dalam mencapai target netralitas karbon pada 2060 mendatang serta mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM).
"Sehingga dana-dana yang digunakan untuk subsidi BBM nanti bisa digunakan untuk kepentingan pendidikan, kesehatan, sanitasi, dan lainnya. Ini mesti kita berikan pemahaman secara masif kepada masyarakat," ucap dia.
Baca juga: Toyota Konsisten Berharap Pemerintah Kasih Insentif Hybrid
Kemudian pameran sebagai ruang promosi sehingga masyarakat luas bisa mengetahui perkembangan kendaraan ramah lingkungan dan teknologi dunia.
Terakhir adalah sebagai wadah transaksi, di mana dapat tercipta kolaborasi antara bisnis (B to B) dan/atau business to consumer (B to C), serta business to government (B to G) yang semakin efektif dalam satu tempat.
"Saya yakin PEVS ke-4 ini berbeda, ada nilai-nilai yang perlu yang disampaikan ke publik. Saya sangat berharap tiga tujuan itu betul-betul bisa dicapai sebaik-baiknya," tutup Moeldoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.