Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak PO yang Abai terhadap Perawatan Bus

Kompas.com - 10/11/2024, 18:21 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

2

JAKARTA, KOMPAS.com - Perawatan kendaraan sangatlah penting bagi performa untuk menjamin keselamatan, terutama untuk transportasi massal seperti bus.

Akan tetapi, dari sejumlah kasus kecelakaan bus yang terjadi di Tanah Air akhir-akhir ini, selain kelalaian pengemudi, faktor lainnya adalah kurangnya perawatan bagi kendaraan.

Guntur Nugraha, Bus Dept. Head Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengatakan, misalnya muncul stigma negatif bagi bus bekas lantaran kerap laman kecelakaan. Padahal, bila dirawat dengan rutin, bus bekas juga akan tetap aman digunakan.

“Saya simpulkan mereka tidak punya perawatan yang baik pada bus tersebut. Sehingga bus bus bekas tersebut dapat stigma negatif di masyarakat. Kesannya bus bekas bus tua itu seram, nanti remnya blong, nanti mogok di jalan dan berbagai stigma negatif,” katanya kepada Kompas.com, Jumat (8/11/2024).

Baca juga: Alasan Chery J6 Meluncur Akhir Tahun, Tunggu Mesin Las Alumunium

Guntur juga mengatakan tidak tahu pasti kenapa bisa bus yang masih beroperasi namun perawatannya kurang baik. Sebab ada beberapa faktor, entah itu terkendala malas atau merasa dananya pas-pasan sedangkan menurut pemiliknya mencari penumpang susah.

“Jadi kita imbau tolong dong dijaga busnya. Sebab ini adalah alat mereka cari uang, ya tolong dong di jaga. Sehingga bisa terhindar dari kendala-kendala seperti itu (kecelakaan) saat dipakai mencari uang,” katanya.

Apabila bus rutin lakukan perawatan, tidak masalah bus tersebut berpindah tangan beberapa kali. Dengan begitu, meski menyandang status bus bekas masih sangat layak jalan.

Baca juga: Maxus Bakal Rakit Mobil Listrik di Indonesia

“Bahkan, masih ada sejumlah PO yang merawat bus lawasnya dan bisa digunakan untuk kebutuhan tertentu karenan masih terjaga kondisinya. Misalnya seperti bus lawas milik PO Sumber Alam yang kenapa mejeng di beberapa pameran,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

2
Komentar
loh kenapa bisa gitu, emang kemana institusinya yg mengatur dan mengeceknya, mana matamu.....


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau