Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Transmisi Mobil Bisa Rusak karena Menerjang Banjir

Kompas.com - 18/10/2024, 12:42 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Transmisi pada mobil wajib dirawat dengan baik agar performanya prima. Selain perawatan, kebiasaan pengendara dalam mengoperasikan juga turut berpengaruh terhadap keawetannya.

Seperti mobil yang pernah menerjang genangan air atau banjir, membutuhkan perhatian lebih dari sekadar perawatan berkala. Minimal diperlukan pemeriksaan kualitas oli transmisinya secara mandiri atau ke bengkel langganan.

Pasalnya, tak sedikit konsumen terlambat menyadari bahwa sebenarnya oli transmisi sudah tercampur dengan air. Sehingga dampaknya terjadi kerusakan dalam skala besar.

Baca juga: Banjir Berangsur Surut, Bulak Barat-Pasir Putih Tetap Tak Bisa Dilewati Kendaraan


Aji Dwi Nugroho, Foreman bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, air bisa masuk ke ruang oli transmisi bila mobil menerjang atau terendam banjir dan menimbulkan kerusakan bila tidak segera ditangani.

“Air bisa masuk ke transmisi sehingga bercampur dengan oli, nah biasanya pengendara tidak begitu menyadari bahwa oli sudah bercampur dengan oli, dan akhirnya tetap dijalankan saja, padahal transmisi tanpa oli yang berkualitas akan mudah mengalami kerusakan,” ucap Aji kepada Kompas.com, belum lama ini.

Aji mengatakan, beberapa transmisi pada mobil matik rusak, tapi pengendara tidak menyadari apa penyebabnya. Setelah dibongkar dan diperiksa, ternyata ada tanda air di transmisi yang sudah menjadi kontaminan oli.

Baca juga: Hujan Deras di Genuksari Tidak Bikin Banjir, Warga Apresiasi Upaya Pemkot Semarang 

Ilustrasi menggunakan mode transmisi manual.shutterstock Ilustrasi menggunakan mode transmisi manual.

“Beberapa mobil matik mengeluhkan tidak bisa jalan, setelah diperiksa ternyata dari transmisinya yang kemasukan air, terlihat ada oli yang bercampur dengan air dan ada korosi di flywheel dan konverternya,” ucap Aji.

Aji mengatakan air yang bercampur dengan oli pada mulanya tidak menyebabkan kerusakan yang dapat dikenali, karena performa transmisi terkadang masih berjalan normal.

“Dari oli yang tidak berkualitas tersebut, akan mempengaruhi kinerja piston di dalam transmisi, akhirnya kampas kopling akan rusak akibat sering terjadi slip,” ucap Aji.

Baca juga: Antisipasi Banjir Bandang, Pusdataru Susur Sungai di Demak

Oli transmisi bercampur dengan air tampak keruh seperti putih susuTangkapan layar Oli transmisi bercampur dengan air tampak keruh seperti putih susu

Aji mengatakan pengendara perlu meningkatkan kewaspadaan bila mobil matik menerjang banjir, terutama memeriksa kondisi olinya.

“Lebih baik memeriksa oli setelah mobil menerjang banjir atau genangan air, meski tidak ada gejala penurunan performa, daripada ujung-ujungnya membuat transmisi rusak,” ucap Aji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau