Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Oli Transmisi Mobil Keruh seperti Putih Susu

Kompas.com - 18/10/2024, 12:02 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Oli transmisi pada mobil, baik matik maupun manual, bisa berubah warna menjadi putih susu bila tercampur kontaminan berupa air. Air ini bisa dari luar karena mobil menerabas genangan air atau karena adanya kerusakan sistem pendingin transmisi.

Idealnya, warna oli transmisi manual berwarna kuning kecoklatan cenderung bening. Sementara oli transmisi matik berwarna merah kecoklatan cenderung bening. Nah, ketika warnanya menjadi keruh seperti putih susu, konsumen perlu waspada.

Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, ketika oli transmisi berubah warna menjadi keruh seperti bercampur susu, sebenarnya air sudah mengontaminasi.

Baca juga: Interval Ganti Oli Lebih Cepat untuk Mobil yang Sering Terjebak Macet


“Kondisi tersebut bakal membuat pelumasan pada transmisi tidak optimal sehingga berpotensi merusak komponen mekanikalnya pada kondisi tertentu transmisi bisa jebol,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Kamis (17/10/2024).

Hardi mengatakan, komponen berputar yang saling bergesekan membutuhkan pelumasan yang baik. Dengan bercampurnya air dengan oli maka pelumasan menjadi buruk dan memicu kerusakan.

“Percampuran oli transmisi dengan air bisa karena rusaknya sistem pendingin transmisi, khususnya pada mobil matik, oil cooler ada yang menyatu dengan radiator dan terpisah, namun keduanya punya potensi kerusakan sama,” ucap Hardi.

Baca juga: Cara Efektif Memeriksa Kualitas Oli Mesin pada Mobil Bekas

Oli transmisi bercampur dengan air tampak keruh seperti putih susuTangkapan layar Oli transmisi bercampur dengan air tampak keruh seperti putih susu

Mobil yang sudah menempuh jarak 150.000 km, menurut Hardi, sebaiknya diperhatikan kondisi oil cooler-nya. Dia menyarankan perangkat pendingin oli transmisi ini diremajakan sebelum mengalami kerusakan.

“Bila rusak, dampak kerusakan bisa menjadi lebih luas, sementara oil cooler memiliki masa pakai. Maka dari itu, untuk mengantisipasi, perlu dilakukan penggantian sebelum rusak,” ucap Hardi.

Hardi mengatakan, pemeriksaan kualitas oli transmisi perlu dilakukan secara rutin. Pasalnya, peluang air mengontaminasi oli transmisi cukup besar, mengingat curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia cukup tinggi.

“Air bisa masuk ke transmisi ketika mobil digunakan menerjang banjir atau genangan air, yakni melalui seal poros roda atau celah lainnya,” ucap Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau