Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Kaca Mobil Retak Masih Bisa Diperbaiki

Kompas.com - 12/10/2024, 11:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kaca mobil bisa mengalami keretakan akibat berbagai hal, mulai dari terkena kerikil di jalan, tertabrak atau ditabrak, kejatuhan buah dari pohon, sampai pecah karena wiper jatuh.

Mengganti kaca pun tidak murah. Alasan ini yang membuat bermunculan bengkel spesialis suntik kaca mobil yang pecah dan baret. Dengan metode yang ada dapat mengakali tampilan kaca pecah seperti baru lagi, dengan biaya yang cukup terjangkau.

Namun, tidak semua kondisi tersebut memungkinkan untuk kaca dirapikan seperti sedia kala. Tomi Gunawan, pemilik bengkel Tomi Airbrush menjelaskan, ada beberapa syarat memperbaiki kaca melalui teknik suntik.

Baca juga: Balai Lelang Ini Permudah Diler Mobkas Beli Kendaraan Lelang

“Retakan yang bisa disuntik biasanya berada di tengah dan tidak terlalu panjang, kalau retakannya di pinggir kaca atau ujung, baik ujung atas maupun bawah itu tidak bisa disuntik,” ucap Tomi, kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2024).

perbaikan kaca mobil retak dengan teknik disuntikTomi Airbrush perbaikan kaca mobil retak dengan teknik disuntik

“Selain itu, jika retakan sudah mencapai panjang tertentu (misalnya lebih dari 20 cm), biasanya disarankan untuk mengganti kaca,” lanjutnya.

Tomi juga mengingatkan, bahwa perbaikan kaca retak dengan teknik suntik ini tak bisa membuat tampilan kaca kembali 100 persen seperti sebelum mengalami keretakan. Menurut Tomi, suntik kaca mobil ini bersifat membantu agar retak pada kaca mobil tidak semakin parah.

Baca juga: Harga Mirip, Penjualan Mercedes-Benz EQA Diyakini Tidak Tergerus EQB

“Tujuan suntik itu walaupun tidak bisa kembali hilang 100 persen retaknya, tetapi paling tidak bisa menjaga. Supaya retak itu tidak terlalu memanjang atau melebar lagi, sudha terkunci dari dalam,” kata Tomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau