Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Mobil Meluncur ke Jalan, Diduga Akibat Lupa Tarik Rem Tangan

Kompas.com - 01/09/2024, 11:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Masih ada pengemudi yang lalai mengaktifkan rem tangan saat parkir mobil. Hal ini bisa berbahaya jika lintasan parkirnya tidak landai.

Seperti yang terlihat dalam video yang diunggah oleh akun Instagram bernama @memomedsos, pada Minggu (31/9/2024).

Dalam video tersebut memperlihatkan mobil berwarna silver yang mundur saat hendak parkir di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Mobil tersebut nyaris menabrak kendaraan yang terparkir di belakangnya. Beruntung, masih ada pengemudi di dalam mobil berwarna putih tersebut sehingga bisa menghindar dari tabrakan.

Baca juga: Jorge Martin Pimpin Klasemen Usai Sprint Race MotoGP Aragon

Sementara mobil berwarna silver terus meluncur ke jalan hingga menabrak bangunan yang berada di seberang SPBU.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, insiden tersebut bisa terjadi karena dua kemungkinan.

Pertama pengemudi lupa mengaktifkan parking brake, kedua bisa saja parking brake tidak bekerja secara maksimal.

“Oleh sebab itu, biasakan berhenti dengan memastikan mengecek semua aksesori dalam kondisi off. Tujuannya untuk mengamankan kendaraan sesuai standar,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MEMOMEDSOS (@memomedsos)

Sony juga menyarankan, pengemudi untuk mengaktifkan parking brake sebelum engine off selama 10 detik. Kemudian, lakukan tarik handle parking brake dengan tidak menekan tombol yang ada di ujung tangkai.

“Artinya, harus berbunyi klik 4 sampai 5 kali. Lebih dari itu ada kemungkinan rem sudah tipis atau kabel sudah molor sehingga harus disetel ulang untuk menghindari kejadian seperti pada video,” kata Sony.

Sementara itu, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka Suparna menambahkan, selama parkir pemilik mobil harus mengaktifkan hand brake atau rem tangan agar mobil lebih aman dan tidak bergerak karena ditahan oleh rem tangan tersebut.

“Banyak masyarakat yang enggan untuk menggunakan rem tangan saat berhenti lantaran mereka takut akan berpengaruh atau merusak komponen rem tangan. Kalau terlalu lama memang bisa menyebabkan macet, tetapi kalau tidak terlalu lama tidak menjadi masalah,” ujar Suparna.

Baca juga: Bagnaia Terseok-seok di Sprint Race MotoGP Aragon, Amankan Satu Poin

Suparna juga menyarankan agar pemilik kendaraan menghindari memasukkan gigi persneling saat parkir. Meskipun ada sebagian pemilik percaya menggunakan gigi transmisi bisa memperpanjang usia komponen.

Ilustrasi tuas rem parkir atau rem tangansuzuki.co.id Ilustrasi tuas rem parkir atau rem tangan

Padahal menurutnya, cara tersebut cukup berbahaya pasalnya kadang pengguna kendaraan tidak teliti melakukan persiapan sebelum menyalakan mesin.

“Saat distater, mobil bisa tiba-tiba loncat dan bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kecuali kalau mobilnya matik memang prosedurnya berbeda, kalau matik posisinya harus pada P. Kalau mobil manual tidak disarankan jika melihat perilaku pengemudi di Indonesia,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau