JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil bertransmisi Continuous Variable Transmission (CVT) semakin populer di kalangan pengendara karena menawarkan kenyamanan dalam berkendara dengan perpindahan gigi yang halus.
Namun, seperti halnya teknologi lainnya, transmisi CVT juga memiliki kelemahan yang sering kali tidak disadari oleh pemilik kendaraan. Beberapa masalah umum yang sering muncul pada mobil dengan transmisi CVT bisa berdampak serius bila tidak ditangani dengan benar.
Salah satu masalah yang sering ditemui adalah kerusakan pada belt CVT dan pulley. Belt yang merupakan komponen penting pada sistem CVT sering mengalami putus, sementara pulley mudah lecet. Masalah ini bisa mengakibatkan performa mobil menurun dan biaya perbaikan yang tidak sedikit.
Baca juga: Cara Pecinta Honda Mobilio Rayakan Hari Kemerdekaan ke-79 RI
Menurut Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, masalah ini sering kali disebabkan oleh kebiasaan mengemudi yang kurang tepat.
"Belt CVT cepat putus, pulley CVT cepat lecet," jelas Lung Lung kepada Kompas.com, Minggu (19/8/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa penggunaan mobil yang sering melakukan kickdown atau menekan pedal gas secara mendadak dapat mempercepat kerusakan pada komponen CVT.
"Penyebabnya sering di kickdown. Sama telat ganti oli matik, atau mengonsumsi oli matik palsu," tambahnya.
Baca juga: Diskon MPV Agustus 2024, Nissan Serena C27 Tembus Rp 50 Juta
Masalah oli transmisi yang terlambat diganti atau penggunaan oli palsu juga bisa memperburuk kondisi CVT, sehingga pemilik mobil mesti memperhatikan perawatan rutin demi menjaga performa kendaraan tetap optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.