JAKARTA, KOMPAS.com – Memasuki musim hujan ada kecenderungan hewan liar seperti ular keluar dari habitatnya dan bersarang di mobil atau motor.
Sebenarnya tak ada cara terbaik selain menyimpan mobil atau motor di lokasi yang benar-benar tertutup dan aman dari jangkauan ular.
Namun ketika mobil atau motor sering jadi incaran ular untuk bersarang, sebaiknya pemilik melakukan sesuatu agar terhindar dari hal tersebut.
Baca juga: Sigra Pimpin Pasar Mobil Nasional Januari 2024, Xpander ke-10
Erik, penjaga hewan dari Jagat Satwa Nusantara Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang hadir di gelaran IIMS 2024, mengatakan, pada dasarnya ular tidak suka dengan bau-bau yang menyengat.
Pria yang sudah 23 tahun menjadi penjaga hewan di Museum Komodo, Taman Burung, dan Dunia Air Tawar dan Serangga ini membagikan pengalamannya terkait penanganan ular.
“Ular itu enggak takut bambu, ular itu tidak suka bau-bauan menyengat. Ular juga tidak takut garam, itu hanya mitos. Karena apa? Di sisi ular ada zat keratin yang biasa tumbuh di kuku dan tanduk, jadi tidak pengaruh sama sekali,” ujar Erik, kepada Kompas.com (23/2/2024).
Baca juga: Keuntungan Beli Honda BR-V N7X Edition di IIMS 2024
Erik pun menyarankan pemilik mobil agar menyemprotkan wewangian di lokasi yang kerap jadi tempat favorit ular bersarang. Misalnya dengan kamper, cairan karbol, dan sebagainya.
“Jadi kalau seperti lintah itu pengaruh, karena tidak ada proteksi lagi di tubuhnya. Tapi kalau di balik sisik ular ada zat keratin, jadi garam atau bambu itu mitos,” ucap Erik.
“Ular juga menghindari binatang kuku tajam, seperti kucing dan sebagainya. Ijuk juga dia hindari, karena itu kan ada tajam,” ujarnya.
Baca juga: Komponen Ini yang Bikin Chery Omoda E5 Jadi Lebih Canggih
Sementara itu, apabila ular sudah terlanjur bersarang di mobil atau motor, maka pemilik harus melakukan beberapa hal untuk menangkapnya.
“Kalau terjangkau bisa kita gunakan tongkat yang sesuai dengan ukuran ularnya. Tapi kalau kobra usahakan kita pakai kacamata, biar bisanya enggak nyembur. Selain itu kita enggak bisa menangkap dengan tangan kosong, harus pakai sarung tangan” kata Erik.
“Apalagi kalau di mobil lebih sulit menangkapnya, karena dia bisa tersangkut di area mesin, ketimbang saat ketemu di alam yang luas atau pekarangan rumah,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.