Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk dengan Rem Full Air Brake Lebih Digemari Sopir

Kompas.com - 07/11/2023, 17:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com -Sebagai kendaraan niaga, truk memiliki kemampuan untuk mengangkut beban yang berat.

Sejalan dengan hal tersebut, rem menjadi salah satu komponen yang sangat penting pada truk. Berdasarkan teknologi, rem utama yang tersedia pada truk kategori II atau heavy duty terbagi jadi tiga. 

Pertama ialah jenis rem hidrolik, kedua sistem air over hydraulic (AOH), dan ketiga yaitu full air brake. Lalu dari ketiga jenis rem ini, mana yang paling digemari oleh sopir truk

Baca juga: Ingat Lagi Bahaya Kendaraan Terobos Palang Pintu Pelintasan Kereta Api

Ivan, salah satu sopir truk di salah satu perusahaan logistik asal Bandung mengatakan, dirinya

"Truk dengan full air brake lebih nyaman digunakan karena tidak tergantung pada tekanan kaki, sehingga tidak pegal. Sistem kerja rem ini juga lebih kuat daripada rem jenis yang lain," kata Ivan kepada Kompas.com di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Selasa (7/11/2023). 

Ivan menjelaskan, bila truk dengan sistem hidrolik gampang cepat lelah saat berkendara. Sebab sistem pengereman sangat bergantung pada kaki, makin kuat menginjak maka makin pakem remnya.

Namun kekurangan dari rem hidrolik adalah mengandalkan minyak untuk mengerem. Maka dari itu pada beberapa model truk dengan pengereman hidrolik punya brake boosternya.

Truk di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta UtaraKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Truk di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara

Baca juga: Daftar Harga Hatchback Terbaru Bulan Ini, Paling Murah Rp 281 Jutaan

"Bisa dibilang kalau perawatan truk jenis ini lebih repot dan sedikit boros karena kita harus beli minyak rem hidrolik juga," kata Ivan. 

Sementara itu, untuk rem truk jenis AOH diatur oleh sistem pneumatic, sedangkan yang mengerem tetap hidrolik.

Sistem pneumatik mengandalkan udara bertekanan yang dimanfaatkan untuk menekan piston silinder. Piston ini kemudian menekan kampas rem sehingga putaran roda berkurang. 

"Kalau hidroliknya bocor, maka rem akan blong. Ini yang sering menjadi penyebab kecelakaan pada truk-truk," kata Ivan.

Masih di tempat yang sama, Romi, salah sopir truk asal Probolinggo mengatakan juga lebih suka dengan truk yang punya rem full air brake. 

"Rem truk full air brake mengandalkan udara sepenuhnya. Bila sistem full air brake mengalami kebocoran, udaranya berkurang, maka dia otomatis akan mengunci remnya, sehingga lebih aman," kata Romi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau