Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adit Tiri Rossi Usul Sistem Penalti MotoGP Adopsi Aturan Sepak Bola

Kompas.com - 24/10/2023, 08:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penalti lap panjang atau Long Lap Penalty dinilai sebagian orang kurang memberikan efek jera kepada pebalap. Pebalap MotoGP Tim VR 46 Luca Marini kemudian mengusulkan untuk menerapkan sistem penalti seperti pada sepak bola.

Usulan tersebut tidak lepas dari apa yang dilakukan oleh Brad Binder pada MotoGP Mandalika 2023 di Sirkuit Mandalika. Pebalap KTM tersebut melakukan kesalahan dua kali dalam satu balapan.

Baca juga: Live MotoGP Mandalika 2023; Marini Jatuh Senggolan dengan Binder

Binder tampil agresif hingga membuat Marini terjatuh pada lap kedua. Kemudian, dia terlibat insiden di tikungan yang sama beberapa lap setelahnya dengan Miguel Oliveira.

Binder pun dikenakan Long Lap Penalty untuk masing-masing insiden tersebut. Namun, pebalap berkebangsaan Afrika Selatan ini mengakui kesalahannya dan mengatakan dirinya pantas mendapatkan penalti tersebut.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Long Lap Penalty menjadi sudah hukuman standar untuk insiden yang terjadi dalam balapan. Meski demikian, masih ada pebalap yang menyalip dengan agresif tanpa penuh perhitungan.

Baca juga: Brad Binder dan Jack Miller Puji Dani Pedrosa, Maestro Mesin Motor

Marini yang juga adik tiri dari Valentino Rossi mengusulkan untuk diterapkannya sistem penalti yang bertingkat jika dalam satu balapan, seorang pebalap melakukan dua kesalahan.

Brad Binder saat berlaga pada MotoGP Perancis 2023Dok. @bradbinder Brad Binder saat berlaga pada MotoGP Perancis 2023

"Ini adalah kasus yang aneh, yang mungkin terjadi untuk pertama kalinya, saya tidak tahu. Tapi, mungkin penalti itu, kita bisa bahas ini dan mungkin penalti kedua bisa sedikit lebih keras seperti di sepak bola, dengan kartu kuning, lalu kartu merah," ujar Marini, dikutip dari Motorsport.com, Selasa (24/10/2023).

Marini menambahkan, untuk kejadian seperti ini seharusnya dipikirkan bersama. Semua pebalap tentu menginginkan keselamatan. Dia pun ingin membahasnya dalam pertemuan dengan komisi keselamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau