Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Ban Baru Model Tubeless, Perlukah Tambah Cairan Anti-Bocor?

Kompas.com - 21/06/2023, 18:31 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengganti ban merupakan kegiatan yang harus dilakukan kalau alur telapaknya sudah botak. Biasanya saat sedang mengganti ban baru, pemilik motor kerap ditawarkan cairan anti bocor.

Cairan tersebut bisa dipakai ke ban tubeless, sehingga kalau ada bocor, ada kandungan yang menambal sobekan tadi. Motor pun tidak perlu lagi ditambal sendiri, tapi cukup dengan cairan itu saja.

Tapi sebenarnya, apakah perlu memakai cairan anti bocor tersebut saat sedang mengganti ban baru?

Baca juga: Jangan Salah Pilih Ban Motor, Bisa Bikin Celaka di Jalan Raya

Kerak pelek karena penggunaan cairan anti bocorDicky Aditya Wijaya Kerak pelek karena penggunaan cairan anti bocor

Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen IRC Tire mengatakan, keputusan memakai cairan atau tidak kembali lagi ke konsumen. Hanya saja, pemilik harus tahu konsekuensi dari produk tersebut.

"Kita sering menemukan orang pakai cairan itu efeknya ke pelek. jadi peleknya seperti karatan, dan enggak bisa hilang. Cuma kembali ke orangnya lagi mereka mau pakai itu apa enggak," ucap Dodiyanto kepada Kompas.com, Rabu (21/6/2023).

Sedangkan untuk ban, cairan tadi dibilang tidak memberi efek apa-apa. Begitu juga soal rasa berkendara, tidak terlalu terasa bedanya antara ban yang pakai cairan dan tidak.

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Mobil Listrik Mercedes-Benz di Tol JORR, Tenaga Mobil Listrik Itu Instan


Dodiyanto menyarankan, kalau memang mau memakai cairan tersebut, disarankan untuk mencari merek yang jelas. Mengingat sekarang ada saja yang menjual produk serupa tapi abal-abal.

"Pastikan cari yang bermerek, perusahaan jelas, ada SNI. Jadi mesti teliti, dibaca dulu yang buat siapa. Kalau produsen yang bermerek, paling enggak ada bahan baku, ada label yang jelas," kata Dodiyanto.

Sebenarnya, ada efek lain saat memakai cairan, yakni lubang angin kerap macet. Jadi biasanya harus ditusuk dahulu bagian yang tertutup cairan agar udara bisa masuk saat mau tambah tekanan udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau