Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2023, 15:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mobil Anak Bangsa (MAB) menegaskan belum memiliki proyeksi untuk menjual mobil listrik secara retail.

Kelik Irwanto, Direktur Utama PT MAB menjelaskan, untuk saat ini MAB akan tetap melabeli dirinya sebagai perusahaan yang bergerak di sektor niaga dan kondaraan komersial.

“Sejauh ini, mitra bisnis kami adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor niaga saja. Kami belum ada proyeksi untuk jual ke umum,” ucapnya kepada Kompas.com, Sabtu (20/5/2023).

Dia menambahkan, minat masyarakat terhadap produk-produk MAB nampak jelas di gelaran PEVS 2023, di mana banyak pengunjung yang antusias mencoba dan berniat membeli.

Baca juga: Erick Thohir Pastikan BUMN Siap Dorong Percepatan Elektrifikasi

MAB Electro EL03, Motor listrik MAB yang dibanderol seharga Rp 29 JutaKompas.com/Daafa Alhaqqy MAB Electro EL03, Motor listrik MAB yang dibanderol seharga Rp 29 Juta

Salah satu unit yang cukup digemari adalah prototipe pikap kabin ganda bernama P50E E-Double Cabin. Mobil ini sepenuhnya ditenagai baterai listrik dan memiliki jarang tempuh maksimal mencapai 300 kilometer.

“Cukup banyak yang meminta bahkan siap beli. Tapi mohon, maaf, kami belum bisa menjual,” ucapnya.

Untuk sektor kendaraan roda 4, MAB memang belum berencana menjual secara retil. Tap kebalikannya, mereka sudah memulai pemasaran untuk motor listrik.

Ada beberapa sepeda motor listrik yang dihadirkan selama PEVS 2023 yang berjenis skutik dan tricycle (roda tiga). Kedua jenis sepeda motor ini sudah siap dipasarkan dalam waktu dekat.

Kelik menambahkan, penjualan motor listrik ini dianggap sebagai langkah perkenalan PT MAB dengan masyarakat selaku konsumen. Karena itulah, MAB tidak menerapkan batas minimum penjualan.

“Kami tidak menarget banyak-banyak (julalan motor listrik). Bisa menyumbang 5 persen sampai 10 persen saja dari total keseleruhan penjualan sudah bagus sekali,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com