JAKARTA, KOMPAS.com - Triumph sudah menjadi pemasok tunggal mesin untuk kelas Moto2 sejak 2019. Kontraknya juga diperpanjang hingga 2024. Pabrikan Inggris tersebut mengaku belum siap untuk naik ke MotoGP.
Padahal, bisa dibilang musim depan adalah waktu yang tepat. Triumph bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Suzuki.
Baca juga: Dorna Gandeng Triumph Jadi Mitra Uji Bensin E40 di Moto2
Steve Sargent, Chief Product Officer Triumph, mengatakan, dari segi dana, Moto2 dan MotoGP sangat berbeda. Selain itu, bukan hanya soal biaya untuk balap saja yang jadi pertimbangan.
"Ini tentang biaya yang dikeluarkan untuk riset dan pengembangan dan usaha yang harus dilakukan di balik itu," ujar Sargent, dikutip dari Crash.net, Senin (26/12/2022).
Sargent menambahkan, untuk saat ini, Triumph hanya akan fokus pada Moto2, Supersport, dan masuk ke Motocross serta Enduro.
Baca juga: Dorna Gandeng Triumph Jadi Mitra Uji Bensin E40 di Moto2
Untuk diketahui, dana yang perlu disiapkan untuk bisa mengikuti MotoGP satu musim penuh sangatlah tinggi. Pada 2020, menurut Boxrepsol.com, dananya bisa tembus hingga Rp 111 miliar.
Dana sebesar itu baru untuk keperluan balap. Tentunya, dana untuk riset dan pengembangan bisa lebih besar lagi.
Belum lama ini, KTM juga menyebutkan bahwa untuk bisa meraih podium, pabrikan asal Austria tersebut membutuhkan Rp 1,1 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.