JAKARTA, KOMPAS.com – PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) menyampaikan pernyataan resmi terkait pelanggan pemilik Ioniq 5 yang alami kendala dengan baterai mobil yang viral pada 10 Oktober 2022 lalu.
Pihak HMID menyampaikan jika berdasarkan hasil pemeriksaan secara saksama, ditemukan bahwa sistem proteksi dari Battery Management System (BMS) kendaraan mendeteksi salah satu modul baterai memiliki tegangan yang berbeda.
Sistem proteksi tersebut berfungsi untuk mencegah potensi gangguan pada modul baterai lain dengan menonaktifkan prosedur pengisian.
Baca juga: Alva Ikut Pasok 20 Unit Motor Listrik untuk KTT G20
Uria Simanjuntak, Head of PR PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengatakan jika untuk kejadian yang terjadi pada konsumen tersebut telah diganti sebagai bagian dari garansi untuk unit pelanggan.
“Untuk kejadian yang terjadi pada konsumen kami, Bapak Ashram, setelah pemeriksaan dan assessment lebih lanjut oleh tim dari pabrik, baterai dari Ioniq 5 nya sudah diganti sebagai bagian dari garansi untuk unit pelanggan,” kata Uria pada keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (24/10/2022).
Uria juga menyampaikan jika Battery Management System dari Ioniq 5 juga dirancang untuk dapat secara efektif dan efisien mendeteksi secara spesifik area-area tertentu dari baterai yang mengalami gangguan, sehingga tidak selalu harus mengganti keseluruhan unit baterai.
Baca juga: Alva Ikut Pasok 20 Unit Motor Listrik untuk KTT G20
Maka dari itu hanya bagian tertentu yang sekiranya harus diganti setelah pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami memastikan juga bahwa untuk para pelanggan mobil listrik Hyundai, Hyundai memberikan garansi baterai 8 tahun atau 160.000 KM yang mana tercapai terlebih dahulu,” kata Uria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.