Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Patuh 2022 Masih Berlangsung, Catat Sasaran Pelanggaran

Kompas.com - 20/06/2022, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih menggelar Operasi Patuh 2022 secara nasional untuk mengajak masyarakat lebih disiplin dalam berlalu lintas, seraya menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan.

Operasi tersebut digelar selama dua pekan yaitu 13-26 Juni 2022. Dalam pelaksanaannya, seluruh pelanggaran akan ditindak menggunakan tilang elektronik alias Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

"Benar, (Operasi Patuh 2022) dilaksanakan serentak ke seluruh Indonesia hingga Minggu, 26 Juni 2022," kata Kabagops Korlantas Polri Kombes Pol Eddy Djunaedi dalam keterangannya.

Baca juga: Polda Metro Berencana Gelar Street Race di Sirkuit Formula E

Ruang kontrol kamera ETLE di Polda Bangka Belitung, Sabtu (26/3/2022).KOMPAS.com/HERU DAHNUR Ruang kontrol kamera ETLE di Polda Bangka Belitung, Sabtu (26/3/2022).

Tercatat, sedikitnya terdapat delapan pelanggaran lalu lintas yang menjadi sasaran Kepolisian dalam tindak terkait mulai dari knalpot bising, pemotor tidak memakai helm SNI, sampai pengguna rorator.

Adapun soal pemotor yang mengenakan sandal, Dirgakum Korlantas Polri, Brigjen Aan Suhanan menegaskan polisi lalu lintas tidak akan melakukan penilangan, termasuk yang memakai celana pendek.

“Untuk narasi akan ditilang itu tidak benar. Tidak ada penilangan,” kata Aan saat dikonfirmasi dalam kesempatan terpisah.

Namun, kepolisian menyampaikan imbauan tidak memakai celana pendek dan sandal jepit itu untuk melindungi pengendara, khususnya pengendara roda dua atau sepeda motor. Jadi, pemotor akan dihentikan untuk diberi edukasi saja.

Baca juga: Video Pengendara Motor Diberi Surat Teguran karena Pakai Sandal Jepit

Ilustrasi berkendaraDok. YIMM Ilustrasi berkendara

Lebih jauh, berikut beberapa pelanggaran lalu lintas dan besaran denda yang menjadi sasaran selama Operasi Patuh 2022:

1. Knalpot Bising dan Tidak Standar

Bagi pengendara kendaraan dengan knalpot bising maupun tidak standar, akan dikenakan pasal 285 ayat (1) juncto Pasal 106 ayat (3) UU LLAJ dengan ancaman kurungan satu bulan atau denda maksimal Rp 250.000.

2. Menggunakan Ponsel Saat Berkendara

Pengendara yang bermain ponsel saat mengemudi akan dijerat Pasal 283 UU LLAJ dengan ancaman denda maksimal Rp 750.000

3. Balap Liar

Dalam Pasal 297 juncto Pasal 115 huruf (b) UU LLAJ, pelaku balap liar dapat dikenakan hukuman satu tahun penjara atau denda maksimal Rp 3 juta.

4. Melawan Arus

Pengendara kendaraan bermotor yang melawan harus dapat dikenakan sanksi pidana denda paling banyak Rp 500.000 berdasarkan Pasal 287 UU LLAJ.

Baca juga: Awas Macet, Ada Perbaikan Jalan di Tol Cipularang dan Purbaleunyi Malam Ini


5. Tidak Menggunakan Helm SNI

Pengendara motor yang tidak mengenakan helm SNI atau helm sesuai Standar Nasional Indonesia akan dikenakan Pasal 291 UU LLAJ dengan ancaman denda paling banyak Rp 250.000.

6. Tidak Menggunakan Sabuk Pengaman

Pengendara roda empat yang tidak menggunakan sabuk pengaman akan melanggar Pasal 289 UU LLAJ dan terancam membayar denda maksimal Rp 250.000.

7. Membonceng Lebih dari Satu Penumpang

Pengguna kendaraan roda dua dilarang membonceng lebih dari 1 orang. Jika pengendara motor membonceng penumpang lebih dari satu, akan dikenakan pelanggaran Pasal 282 UU LLAJ dengan denda maksimal Rp 250.000

8. Pengguna Rotator

Berdasarkan Pasal 287 ayat (4) UU LLAJ, pengguna rotator atau lampu strobo yang tidak sesuai peruntukan dapat dikenakan denda maksimal Rp 250.000 atau kurungan penjara paling lama satu bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com