Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Viral Kemasan Suku Cadang Mobil di China Terpapar Virus Covid-19

Kompas.com - 05/01/2021, 14:33 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa sampel kemasan suku cadang mobil di wilayah China dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Temuan tersebut diketahui setelah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan suku cadang mengonfirmasi satu kasus Covid-19.

Dilansir dari Xinhua, Senin (5/1/2021), tepatnya di Hohhot, ibu kota Daerah Otonom Mongolia Dalam, China Utara, dinyatakan sebanyak lima sampel kemasan suku cadang otomotif di toko 4S terpapar virus Covid-19.

Baca juga: Begini Cara Mengaktifkan Kembali Masa Berlaku STNK yang Mati

Penyataan yang dikeluarkan oleh kantor pusat pada Minggu (3/1/2021) menyebutkan, tiga paket suku cadang otomotif dari perusahaan yang dilaporkan mengonfirmasi satu kasus Covid-19, didistribusikan ke tiga toko 4S di Hohhot.

Salah satu toko tersebut kemudian ditemukan memiliki sampel kemasan suku cadang otomotif yang dinyatakan positif terpapar virus Covid-19.

Akhirnya ketiga toko tersebut telah ditutup dan suku cadang terkait telah disegel. Beberapa orang yang melakukan kontak langsung dengan barang-barang itu telah dikarantina, dan hasil tes mereka sejauh ini negatif Covid-19.

Ilustrasi suku cadang dan komponen mobilKOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI Ilustrasi suku cadang dan komponen mobil

Lantas, benarkah virus Covid-19 bisa hidup dan menempel di permukaan benda hingga menularkan kepada manusia?

Peneliti Madya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoenesia (LIPI) Dr Marissa Angelina, M Farm, Apt mengatakan belum bisa menjawab secara gamblang terkait hal tersebut.

Sebab, mengenai virus Covid-19 yang bisa hidup dan menempel pada permukaan benda, hingga kini masih menjadi perdebatan di antara sesama peneliti berdasarkan asumsinya masing-masing.

Baca juga: Cerita Wagub Jabar Pakai Kijang Doyok, Kerap Diusir Saat Parkir VIP

“Beberapa hasil riset (jurnal) sudah ada yang melaporkan terkait hal tersebut. Namun, ada juga yang membantah dengan alasan teori dasar, jika virus Covid-19 butuh sel atau jaringan untuk tetap hidup. Jadi, virus tersebut tidak dapat hidup tanpa sel hidup,” ujar Marissa saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Sementara itu, Dokter Rumah Sakit RSCM Febrina Sugianto mengatakan, pada permukaan plastik dan metal virus Covid-19 bisa bertahan sekitar 24 jam.

Komponen baru airbag Takata di Toyota yang merupakan suku cadang pengganti di tengah bermunculannya kasus lontaran serpihan logam saat perangkat tersebut mengembang.Dimas Wahyu Komponen baru airbag Takata di Toyota yang merupakan suku cadang pengganti di tengah bermunculannya kasus lontaran serpihan logam saat perangkat tersebut mengembang.

“Setelah rentang waktu tersebut virusnya akan mati, dan tidak memiliki kemampuan menginfeksi lagi,” ujar Febrina saat dihubungi Kompas.com.

Febrina menyarankan, sebaiknya masyarakat lebih teliti dan memperhatikan kebersihan, terutama saat menerima barang atau sesuatu dari luar. Sebab, kita tidak pernah tahu dari mana virus tersebut menempel.

“Agar tidak terpapar virus tersebut, masyarakat sebaiknya melakukan pencegahan dengan menyemprotkan cairan disinfektan yang mengandung alkohol minimal 70 persen dan klorin 0,5 persen sebelum membuka kemasan tersebut,” kata Febrina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau