Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Ini Saat Mengemudi di Jalan Aspal dan Beton

Kompas.com - 18/01/2020, 09:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna kendaraan roda empat atau lebih ketika melintas di jalan tol sering menemukan kondisi jalan yang berbeda-beda. Maksudnya, campuran antara lapisan aspal dan beton.

Ketika melintas di jalan beraspal akan terasa lebih nyaman, tentunya hal ini karena roda mendapatkan grip yang lebih baik.

Berbeda dari jalan beton, di mana grip kurang baik dan tingkat kebisingan ke dalam kabin juga lebih tinggi.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, ada beberapa perbedaan antara jalan aspal dan beton.

Menurut Marcell, jalan aspal mempunyai visibilitas yang lebih baik. Selain itu, juga marka jalan lebih terlihat dibandingkan dengan beton.

Baca juga: Apa Benar Ban Motor Matik Lebih Mudah Bocor? Ini Penjelasannya

“Pada dasarnya hampir sama, namun di aspal kita akan mendapatkan grip yang lebih baik, kebisingan yang lebih sedikit, dan visibilitas yang lebih baik. Karena berwarna gelap sehingga marka jalan akan terlihat lebih kontras,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Sedangkan jalan beton traksi ban sedikit kurang baik, dan memiliki tingkat kebisingan yang tinggi. Penyebabnya, yaitu tidak berwarna gelap sehingga menyebabkan kurangnya kontras dari marka jalan.

Pekerja menyelesaikan pembangunan jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi II di Kukusan, Depok, Jawa Barat, Senin (11/9/2017). Proyek Tol Cijago Seksi II yang membentang sepanjang 5,5 kilometer mulai dari Jalan Raya Bogor hingga Kukusan kini perkembangannya telah menyelesaikan jalan beton di kedua ruas jalur yang berada sisi selatan Kampus Universitas Indonesia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww/17.ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso Pekerja menyelesaikan pembangunan jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi II di Kukusan, Depok, Jawa Barat, Senin (11/9/2017). Proyek Tol Cijago Seksi II yang membentang sepanjang 5,5 kilometer mulai dari Jalan Raya Bogor hingga Kukusan kini perkembangannya telah menyelesaikan jalan beton di kedua ruas jalur yang berada sisi selatan Kampus Universitas Indonesia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww/17.

“Beton sekarang banyak digunakan dikarenakan durabilitas yang lebih panjang dari aspal. Namun, kebisingan tinggi, traksi ban dengan jalan tidak sebaik di aspal,” ucapnya.

Baca juga: Menyetel Rantai Motor Jangan Asal Kencang, Ada Aturannya

Marcell pun memberikan beberapa tips saat mengemudi di jalan beraspal ataupun di jalan beton. Mulai jalan aspal, pengemudi harus lebih memperhatikan kecepatan kendaraan.

“Hal ini karena kenyamanan yang diberikan oleh aspal kadang membuat pengemudi lupa untuk menjaga kecepatan. Contoh seperti kecelakaan yang terjadi di Jalan Tol Jagorawi,” ucapnya.

Sementara itu, ketika melintasi di jalan beton juga harus memperhatikan kondisi jalan dan menjaga jarak aman. Marcell menyarankan, minimal tiga detik dengan kendaraan yang ada di depannya.

Ilustrasi jaga jarak aman 3 detikivanhumphrey.blogspot Ilustrasi jaga jarak aman 3 detik

“Saat berkendara di concrete, pastikan juga kita menjaga jarak aman dengan baik, minimal jeda kita dengan kendaraan di depan adalah 3 detik dan tambahkan detik-detik ekstra bila visibilitas menurun atau jalan licin,” kata dia.

Menjaga jarak tersebut ditujukan agar pengendara dapat bertindak dan berhenti tepat waktu di jarak yang tepat bila di depan kita terdapat potensi bahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau