Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Hujan, Jangan Abaikan Kondisi Wiper demi Keselamatan

Kompas.com - 22/12/2019, 14:41 WIB
Ari Purnomo,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com- Wiper atau penyapu air pada kaca mobil menjadi satu komponen yang penting saat berkendara di musim hujan. Meski terkesan sepele, tetapi keberadaan wiper tidak boleh diabaikan begitu saja.

Adanya wiper seorang pengendara bisa melihat lebih jelas ke depan meski dalam kondisi hujan. Maka dari itu, pemilik mobil haruslah menjadi wiper agar tidak keras atau rusak.

Jika wiper sudah rusak maka tidak akan bisa bekerja secara maksimal untuk menyapu air pada kaca. Parahnya, wiper yang sudah rusak juga bisa merusak kaca atau menimbulkan baret permanen.

Salah satu perilaku yang bisa menjaga kondisi wiper adalah dengan mengangkat wiper saat mobil di parkir di bawah terik matahari. Hal ini karena, wiper yang menempel pada kaca mobil yang terparkir di bawah sinar matahari bisa membuat wiper cepat rusak.

Baca juga: Bolehkah Air Wiper Dicampur Shampo atau Sabun?

 

Deretan mobil yang parkir di area terbuka dengan posisi wiper diangkat.Kompas.com/Alsadad Rudi Deretan mobil yang parkir di area terbuka dengan posisi wiper diangkat.

Service Manager Bengkel Auto2000 GDC Depok, Deni Andrian mengatakan, kondisi di mana wiper sebaiknya diangkat adalah saat mobil di parkir berhari-hari di tempat terbuka. Deni mencontohkan pengguna mobil yang meninggalkan kendaraannya berhari-hari di area parkir bandara.

"Kalau mobil parkir menginap selama beberapa hari di bandara, sebaiknya wiper diangkat. Supaya tidak melengkung," kata Deni saat ditemui Kompas.com beberapa waktu lalu.

Menurutnya, efek panas sinar matahari yang terpapar ke kaca mobil bisa menyebabkan wiper melengkung. Dampak negatifnya adalah hasil basuhan wiper yang kurang bersih.

Baca juga: Mulai Musim Hujan, Begini Cara Gampang Cek Kondisi Karet Wiper

Perilaku yang salah

Executive Coordinator Technical Service Division Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi, kebiasaan yang salah lebih berkontribusi besar merusak karet wiper. Tidak jarang, kebiasaan tersebut bisa saja berujung lebih fatal.

"Karet wiper paling sering rusak karena faktor penggunaan yang salah. Yakni menggunakan atau mengaktifkan wiper saat kondisi kaca kering,” ujar Anjar kepada Kompas.com belum lama ini.

Hal tersebut, lanjutnya, sama saja menggunakan wiper dalam kondisi kaca yang penuh debu. Menurutnya, pemilik seharusnya menyemprotkan cairan atau air lebih dahulu.

Anjar mengatakan, posisi kaca yang kering akan selalu dihinggapi debu. Ketika wiper diaktifkan, karet akan menyapu semua debu yang berpotensi merusak karet wiper.

Karet Wiper toyotadisamarinda.com Karet Wiper

Baca juga: Ketahui Manfaat Wiper Mobil Diangkat Saat Parkir

“Karena besar kemungkinan debu tersebut sudah bercampur pasir. Meski saat awal ada cairan yang keluar pada nozzle, namun tidak akan maksimal bila hanya menyemprot satu kali,” urainya.

Anjar menyarankan, lebih baik membilas kaca lebih dulu dengan air agar permukaan menjadi basah dan membuat debu turun.

"Kalau mengandalkan cairan dari nozzle yang saat pertama menggunakan wiper itu tidak akan maksimal. Akumulasi kebiasaan ini lama-lama bisa membuat karet tak berumur panjang,” ucapnya.

Efek lain, katanya, juga bisa merusak permukaan kaca. Hal ini karena dengan kotoran yang menempel di karet wiper dan digunakan terus bisa berpotensi menggerus permukaan kaca.

Baca juga: 4 Langkah Ringan Bikin Wiper Awet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com