KOLAKA, KOMPAS.com - Pertualangan Daihatsu Terios 7 Wonders di Kolaka, Sulawesi Tenggara, akhirnya menyentuh titik akhir. Perjalanan menyambangi tujuh ragam destinasi yang belum banyak diketahui publik pun berhasil dituntaskan.
Tiga hari menguji performa Terios "dibayar lunas" dengan menyambangi Pulau Padamarang untuk melihat surga bawah laut yang masih tersembunyi karena jarang dijamah pengunjung.
Perjalanan ke Padamarang ditempuh melalui Pelabuhan Perikanan Kolaka menggunakan kapal dengan waktu tempuh sekitar 90 menit. Setibanya di lokasi, rombongan langsung mengeksplorasi keindahan yang dimiliki pulau konservasi tanpa penduduk tersebut.
Baca juga: Tamasya Air Panas Kea Kea dan Pantai Mahala Bersama Daihatsu Terios
Mulai dari hamparan pasir putih, perbukitan, sampai pesona birunya laut yang menawarkan sensasi panorama bawah air begitu indah. Setidaknya ada 16 spesies terumbu karang yang siap memanjakan mata berdampingan dengan 13 spesies ikan, 17 jenis moluska, serta delapan jenis rumput laut.
Rombongan Terios 7 Wonders Magical Adventure Kolaka pun tak menyiayiakan kesempatan untuk fun diving dan snorkling.
Boleh dibilang, kekayaan alam bawah laut yang dimiliki Pulau Padamarang tak kalah dengan jajaran laut terkemuka lainnya di Indonesia.
Hanya saja memang perlu perhatian ekstra, terutama dari pemerintah pusat untuk pengelolaannya agar lebih tertata dan terjaga dengan baik. Pasalnya saat rombongan menyentuhkan kaki pertama kali, terlihat masih banyak sampah plastik berserakan.
Sesudah menikmati pesona indahnya kehidupan bawah laut di Padamarang, rombongan langsung bertolak ke pabrik penghasil nikel terbesar di Indonesia yang dimiliki PT Aneka Tambang (Antam). Lokasi ini menjadi spot terakhir pada ekspedisi Terios di 2019.
Tim diajak mengintip sedikit proses tambang dan pengolahan nikel yang juga menjadi salah satu kontributor utama penggerak roda perekonomian masyarakat Kolaka. Tak hanya itu, dikaitkan dengan otomotif, nikel pun menjadi salah satu material utama yang digunakan.
Alasan lain dipilihnya PT Antam dalam destinasi ini dikarenakan ada situs cerobong asap peninggalan Jepang yang masih berdiri tegak. Konon kabarnya cerobong tersebut menjadi salah satu komponen penting pengolahan nikel yang dilakukan Jepang, kala itu.
Selama akhir perjalanan memang rombongan tetap bisa mengandalkan Terios sebagai teman berpetualang kami. Kemampuan SUV low Daihatsu ini cukup tangguh menaklukan beragam medan di Kolaka.
Baca juga: Daihatsu Terios Kejar Sunset di Sungai Terpendek Dunia
Adanya fitur hill start assist (HAS) terbukti ampuh membantu kemudahan berkendara ketika melintasi tanjakan terjal.
Tak hanya tampilan dan fitur yang lebih modern, bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya, All New Terios telah banyak mendapatkan pengembangan dari segi performa maupun kenyamanan.
Contohnya dari segi suspensi yang dirancang untuk mereduksi gajala limbung, hasilnya pun memberikan kontrol kendali yang lebih baik.
Tapi saat melintasi jalan berlubang, suspensi memang terasa keras sehingga efek guncangan sampai berasa di dalam kabin. Namun secara keseluruhan, dengan banderol harga yang bisa dibilang kompetitif dan fitur yang lebih modern, Terios generasi baru ini jauh lebih tangguh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.