SEMARANG, KOMPAS.com – Tersambungnya Tol Trans Jawa, atau Trans Sumatera yang tengah digarap, hingga beberapa tol di pulau lainnya, telah memunculkan semangat optimistis bagi para pengusaha bus.
Meski begitu dengan kondisi jalan yang sudah tersambung ribuan kilometer, dibutuhkan kendaraan dengan spesifikasi yang lebih memadai serta pengemudi yang andal. Tak heran, kini mulai banyak pengusaha bus yang memutakhirkan kendaraannya.
Direktur Utama PT San Putra Sejahtera Kurnia Lesani Adnan, yang juga Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), mengatakan peremajaan bus dilakukan sebagai investasi perusahaan.
Baca juga: Bus Pakai Solar B30, Ini Masalah yang Bakal Timbul
“Kami lakukan peremajaan karena kita harus update teknologi, hari ini infrastruktur berkembang, dengan itu kita membutuhkan kendaraan dengan spesifikasi yang ideal dan cukup, serta mumpuni,” ujarnya saat ditemui, Kamis (14/11/2019).
PO San yang dikelola oleh Sani pun telah mulai meremajakan armada sejak 2013. Totalnya kini ada sekitar 98 unit bus yang laik jalan dan berkondisi baik, dari total 115 bus milik perusahaan.
“Sisanya saya cut, karena sudah tidak laik jalan. Aturan Kemenhub maksimal 25 tahun untuk AKAP (Antar Kota Antar Provinsi), maksimal 15 tahun untuk bus tidak dalam trayek atau pariwisata, 10 tahun untuk AJAP (Angkutan Antar Jemput Penumpang) atau AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) yang kecil,” kata Sani.
Baca juga: Tren Baru, Bus AKAP Pakai Transmisi Matik dan Supensi Udara
Untuk diketahui, baru-baru ini PO San juga telah membeli dua unit bus keluaran Laksana yang menggunakan sasis Mercedes-Benz. Salah satunya sebanyak tiga unit Mercedes-Benz O 55 RS 1836 dengan roda 6 berpenggerak 4x2.
Model ini mengusung mesin 6-silinder diesel 11.967 cc dengan turbocharger dan intercooler, bertenaga 349 dk dan torsi 1.600 Nm. Mesin ini dikombinasikan dengan transmisi ZF otomatis 6-percepatan.
Selain itu, ada juga empat unit Laksana dengan sasis Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 dengan roda 8 berpenggerak 6x2. Bus ini sama-sama mengusung mesin berkapasitas 11.967 cc, namun tenaga lebih besar sekitar 422 dk dan torsi 1.900 Nm.
Baca juga: Kecelakaan Maut, Polisi Tetapkan Sopir Bus PO Sinar Jaya Tersangka
Kedua jenis bus dilengkapi berbagai fitur keselamatan, mulai dari rem ABS (Anti-lock Braking System) yang dilengkapi dengan EBD (Electronic Braking Distribution) dan Accelerator Skid Control (ASR), serta dikontrol oleh Electronic Braking System (EBS).
Tak lupa juga suspensi udara di depan dan belakang, serta suspensi independen di roda depan dan suspensi dengan peredam kejut double acting stabilizer di roda belakang, untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi penumpang.
“Kami memang dalam beberapa tahun terakhir, pelan-pelan terus meremajakan kendaraan. Jadi kami tidak menambah, tapi kami mengganti kendaraan-kendaraan yang sudah out of date,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.