JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah viral pengemudi ojek online yang kehilangan sepeda motornya di Kalibata City, bernama Agustinus Hendar Wilantoro, berujung pada prasangka bahwa Honda BeAT mudah untuk dicuri.
Hal ini diperkuat dari beberapa curhatan warganet di akun Twitter @Luurusindah, yang kerap mengalami hal sama dengan Hendar.
Bahkan tak sedikit yang menyarankan supaya pemilik sepeda motor BeAT untuk melakukan kunci stang dengan arah berlawanan dari yang seharusnya (menghadap ke kanan).
Baca juga: Kisah Hendar, Ojek Online yang Kehilangan Motor Cicilannya Hingga Dibantu Awkarin
Ditemui, General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbuddin menyatakan, bahwa prasangka tersebut tidak seluruhnya benar. Karena populasi BeAT mencapai 15 juta di Indonesia, seringnya kehilangan motor pabrikan Jepang itu seakan sering terjadi.
"Bila berbicara volume BeAT, memang paling banyak karena motor ini paling laris di dunia. Populasinya saat ini lebih dari 15 juta unit di Indonesia. Jadi seakan-akan BeAT sering sekali dicuri," katanya di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
TOLONG, HELP, BANTU RT.
— Nama tidak boleh kosong (@Luurusindah) October 12, 2019
Seorang bapak Driver Ojol kehilangan Motor Beat Warna Merah Putih Ber Plat B 3979 EMD saat parkir di depan Kali Bata City kemarin siang, Jumat 11/10/19.
Jika mengetahui motor tsb bisa info ke: 082124894183 atau 081905087968 ( Hendar /Pemilik ). @GrabID pic.twitter.com/s3JLxbPTyI
Baca juga: Honda ADV 150 Inden Panjang, Ini Alasan AHM
"Lagipula, semua motor itu punya potensi untuk dicuri. Oleh sebab itu, semua pabrikan tentu menawarkan motor seaman mungkin seperti BeAT yang sudah dilengkapi kunci pengaman magnet. Ini jadi imbauan untuk semua masyarakat agar lebih berhati-hati saat memarkirkan kendaraan mereka," ujar Muhib.
Lantas, bagaimana langkah AHM agar menambah rasa aman kepada pemilik BeAT?
"Mungkin saja (pakai keyless). Namun apakah konsumen di segmen ini sudah butuh? Sebab akan ada kaitannya dengan penambahan harga jual. Tentu, kita lakukan riset dahulu," kata Muhib.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.