Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda BeAT Jadi Motor Paling Diincar Maling, Ini Kata AHM

Kompas.com - 17/10/2019, 08:52 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah viral pengemudi ojek online yang kehilangan sepeda motornya di Kalibata City, bernama Agustinus Hendar Wilantoro, berujung pada prasangka bahwa Honda BeAT mudah untuk dicuri.

Hal ini diperkuat dari beberapa curhatan warganet di akun Twitter @Luurusindah, yang kerap mengalami hal sama dengan Hendar.

Bahkan tak sedikit yang menyarankan supaya pemilik sepeda motor BeAT untuk melakukan kunci stang dengan arah berlawanan dari yang seharusnya (menghadap ke kanan).

Baca juga: Kisah Hendar, Ojek Online yang Kehilangan Motor Cicilannya Hingga Dibantu Awkarin

Ditemui, General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbuddin menyatakan, bahwa prasangka tersebut tidak seluruhnya benar. Karena populasi BeAT mencapai 15 juta di Indonesia, seringnya kehilangan motor pabrikan Jepang itu seakan sering terjadi.

Honda BeAT dengan Penampilan Barudok.AHM Honda BeAT dengan Penampilan Baru

"Bila berbicara volume BeAT, memang paling banyak karena motor ini paling laris di dunia. Populasinya saat ini lebih dari 15 juta unit di Indonesia. Jadi seakan-akan BeAT sering sekali dicuri," katanya di Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Baca juga: Honda ADV 150 Inden Panjang, Ini Alasan AHM

"Lagipula, semua motor itu punya potensi untuk dicuri. Oleh sebab itu, semua pabrikan tentu menawarkan motor seaman mungkin seperti BeAT yang sudah dilengkapi kunci pengaman magnet. Ini jadi imbauan untuk semua masyarakat agar lebih berhati-hati saat memarkirkan kendaraan mereka," ujar Muhib.

Lantas, bagaimana langkah AHM agar menambah rasa aman kepada pemilik BeAT?

"Mungkin saja (pakai keyless). Namun apakah konsumen di segmen ini sudah butuh? Sebab akan ada kaitannya dengan penambahan harga jual. Tentu, kita lakukan riset dahulu," kata Muhib.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com