JAKARTA, KOMPAS.com - Lampu berfungsi sebagai alat penerangan kendaraan di malam hari, serta juga menjadi alat komunikasi antar sesama kendaraan.
Akan tetapi pada faktanya di lapangan, banyak pengendara yang salah dalam penggunaan lampu jauh, khususnya buat kendaraan roda empat atau lebih.
Lampu jauh kerap digunakan untuk menjadi sarana intimidasi kepada pengendara lain saat ingin meminta jalan. Ini banyak terjadi di jalan bebas hambatan.
Selain itu di jalanan umum, penggunaan lampu jauh juga sebenarnya berguna untuk melihat kondisi jalan yang tidak memiliki penerangan cukup. Tapi, jangan sampai mengganggu visibilitas pengendara dari arah depan.
Sebenarnya bagaimana adab penggunaan lampu jauh ini?
“Penggunaan lampu jauh memang diperbolehkan untuk menerangi jarak yang lebih luas. Misal ingin melihat petunjuk jalan, itu biasa pakai lampu jauh. Sah saja namun harus ada etikanya,” ucap Senior Driving Consultant dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana beberapa waktu lalu.
Baca juga: Membandingkan Harga Renault Triber dengan MPV Murah Lainnya
Penggunaan lampu jauh sebenarnya diperlukan saat kondisi kendaraan melaju cukup kencang. Ini untuk memastikan kondisi jalan di depan apakah ada halangan atau tidak.
Etika
Etika menggunakan lampu jauh adalah tidak menghidupkan secara terus menerus atau menjadikan lampu jauh penerangan utama selama perjalanan.
Masalahnya lampu jauh akan mengganggu pandangan pengemudi yang datang dari arah berseberangan atau mobil yang ada di depan.
Baca juga: 8 Bulan E-TLE Beroperasi, Ribuan Nopol Kendaraan Diblokir
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.