Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Arus Balik Lebih Berisiko Dibanding Mudik

Kompas.com - 09/06/2019, 11:03 WIB
Stanly Ravel,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa libur Lebaran 2019 akan segera berakhir. Beberapa pemudik yang sebelumnya berangkat meninggalkan Jakarta untuk pulang ke kampung halaman, sekarang sudah mulai memadati sejumlah ruas Tol menuju ke arah Ibu Kota.

Nah, memasuki musim arus balik, para pengendara mobil pribadi diminta lebih berhati-hati saat berkendara. Menurut Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, pada umumnya arus balik memiliki tingkat risiko yang lebih besar dibandingkan arus mudik.

"Kenapa lebih berisiko, karena rata-rata orang itu sudah kelelahan usai Lebaran atau berlibur, jadi dengan tubuh yang sudah lelah, otomatis akan sangat berdampak pada konsentrasi saat berkendara. Itu baru dari faktor fisik, belum lagi dari beragam faktor lain, mulai dari kendaraan sampai yang kurang diperhitungkan adalah unsur psikologis," ucap Jusri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/6/2019).

Baca juga: Ikut One Way Saat Arus Balik, Ini Pesan Kakorlantas

Unsur psikologis yang dimaksud adalah beban pikiran yang ada di benak para pemudik saat akan kembali ke kota asal untuk menjalankan rutinitas sehari-hari. Contoh paling sederhana, mengenai tabungan sudah habis usai digunakan pulang kampung.

Belum lagi ditambah dengan beban-beban lainnya, seperti masih adanya biaya yang harus dikeluarkan usai sampai di Jakarta. Misal, membayar cicilan kendaraan atau rumah, mengeluarkan uang untuk keperluan anak sekolah, dan lain sebagainya.

Empat orang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan pantura Jakarta-Cirebon, Kampung Cibanggala, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang pada Jumat (31/5/2019).

HANDOUT Empat orang meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan pantura Jakarta-Cirebon, Kampung Cibanggala, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang pada Jumat (31/5/2019).

"Meski sifatnya personal, tapi ini menjadi beban yang bila diakumulasikan dengan rasa lelahnya setelah mudik dan berlibur akan sangat mempengaruhi faktor keselamatan ketika berkendara. Konsetrasi akan teralihkan dengan pikiran tersebut, ditambah dengan rasa lelah mungkin saat berkendara akan mudah terpancing emosi, parahnya bila sampai hilang kendali," ucap Jusri.

Guna menghindari hal buruk sepanjang perjalanan balik, para pemudik disarankan sudah memiliki banyak waktu untuk istirahat. Jusri juga mengingatkan agar tidak memaksakan terus berkendara bila badan sudah lelah atau mengantuk, tetap jaga konsentrasi dan menahan emosi agar selamat sampai tujuan.

Petugas mengatur lalu lintas kendaraan di ruas jalan tol Cikampek Utama KM 70, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (7/6/2019). PT Jasa Marga (Persereo) Tbk memberlakukan sistem satu arah (one way) sejak pukul 14:05 WIB untuk kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta yang dimulai dari gerbang tol Kalikangkung KM 414 hingga gerbang tol Cikampek Utama KM 70 yang rencananya akan diberlakukan hingga Minggu (9/6/2019).ANTARA FOTO/MUHAMAD IBNU CHAZAR Petugas mengatur lalu lintas kendaraan di ruas jalan tol Cikampek Utama KM 70, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (7/6/2019). PT Jasa Marga (Persereo) Tbk memberlakukan sistem satu arah (one way) sejak pukul 14:05 WIB untuk kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta yang dimulai dari gerbang tol Kalikangkung KM 414 hingga gerbang tol Cikampek Utama KM 70 yang rencananya akan diberlakukan hingga Minggu (9/6/2019).

"Terlepas dari adaya rekayasa lalu lintas seperti one way saat balik, pengendara wajib memastikan benar-benar siap untuk mengemudi. Bila sudah lelah, segera menepi di tempat yang sudah disediakan, jangan paksa mengejar waktu tempuh," ujar Jusri.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau