MISANO, KOMPAS.com - Kelakuan Romano Fenati di GP San Marino, Minggu (9/9/2018) berbuntut panjang. Fenati diputus kontraknya oleh timnya saat ini, Marinelli Sniper Team serta dengan tim yang akan diperkuatnya tahun depan MV Agusta Forward Racing Team project.
Dalam pernyataan resminya, Presiden MV Agusta Giovanni Castiglioni mengungkapkan dirinya tidak pernah melihat kelakuan yang sangat membahayakan ini dalam sejarah dirinya melihat olahraga.
"Pebalap yang dapat melakukan tindakan seperti itu tidak akan pernah boleh mewakili nilai-nilai dalam perusahaan kami, serta merek kami. Untuk alasan ini kami tidak ingin dia menjadi pebalap MV Agusta dimana tahun depan menandakan kembalinya kami ke kejuaraan dunia," ucap Castiglioni seperti dikutip dari MotoGP.com, Senin (10/9/2018).
Team Owner, Giovanni Cuzari mengatakan setelah kejadian di Misano itu sangat tidak mungkin melanjutkan kerjasama dengan pebalap Italia tersebut. Kelakuan Fenati tidak sejalan dengan nilai tim.
"Meski kami juga menyesal, tapi kami memaksa untuk membatalkan kerja sama dengan Fenati. Olahraga ini sudah cukup berbahaya, semua tindakan yang menambah faktor berbahaya tidak bisa ditoleransi. Kami tidak ingin menerima pebalap seperti ini untuk masa depan kami," ucap Cuzari.
Baca juga: Fenati Pernah Menendang Pebalap Lain hingga Dipecat Rossi
Didepak dari Marinelli Sniper
Fenati harus menerima kenyataan kontraknya dengan tim Moto2 saat ini, Marinelli Sniper Team harus berakhir. Dalam pernyataan singkat, tim Marinelli Sniper mengatakan akibat perbuatan yang tidak sportif tersebut tidak dapat dimaafkan.
"Sikapnya yang mengancam nyawa pebalap lain tidak bisa dimaafkan. Pebalap (Fenati) saat ini tidak akan mengikuti balapan bersama Marinelli Snipers team. Tim, seluruh sponsor dan orang-orang yang selalu mendukungnya balapan meminta maaf kepada seluruh penggemar kejuaraan dunia," ucap pernyataan resmi tim Marinelli Sniper.
Baca juga: Tindakan Pebalap Moto2, Bisa Dituntut “Percobaan Pembunuhan”
Fenati sendiri sudah mengeluarkan pernyataan maaf atas tindakan yang dilakukannya tersebut. Ia menyadari aksinya tidak bisa ditolerir dan ia menerima akibat perbuatannya tersebut.
Fenati menyebutkan aksi itu terjadi akibat sikapnya yang impulsif. Ia tidak pernah secara sengaja menyebabkan nyawa pebalap lain dalam bahaya. Ia mengakui, aksinya ini menjadi gambaran buruk bagi dirinya dan juga olahraga yang ia cintai.
"Sekarang saya ingin mengambil waktu untuk bercermin pada diri sendiri dan mengosongkan pikiran," ucap Fenati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.